28.4 C
Indonesia
Kamis, November 30, 2023

Date:

Berita -

Sejarah Bakmi Jawa

Mie adalah salah satu jenis makanan yang sangat populer di seluruh dunia, dan sejarahnya telah mencakup ribuan tahun dan banyak budaya yang berbeda.

Mie pertama kali dikembangkan di Tiongkok pada sekitar 4.000 tahun yang lalu, selama masa Dinasti Zhou (1046-256 SM). Pada awalnya, mie terbuat dari adonan yang terdiri dari tepung terigu dan air, yang diuleni dan digiling dengan tangan atau menggunakan alat giling yang disebut “stone mill”. Adonan tersebut kemudian digulung dan dipotong menjadi bentuk mie yang diinginkan. Mie awalnya dimakan dalam bentuk kering, dan disimpan dalam lemari es atau digantung di bawah sinar matahari untuk dikeringkan.

Selama Dinasti Han (206 SM-220 M), mie menjadi makanan pokok yang sangat populer di Tiongkok. Mie diproduksi secara massal dan dijual di pasar-pasar dan restoran-restoran. Pada masa itu, mie sudah diolah dengan cara direbus dan dimakan bersama dengan kaldu dan bahan tambahan seperti daging, sayuran, dan telur.

Mie kemudian menyebar ke Jepang pada abad ke-9 melalui para biksu Buddha yang melakukan perjalanan antara Jepang dan Tiongkok. Di Jepang, mie awalnya disebut sebagai “udon” dan terbuat dari tepung terigu dan air. Mie udon biasanya dimakan dengan kuah kaldu dan bahan tambahan seperti daging, sayuran, dan telur.

Di Italia, pada abad ke-12, orang mulai membuat pasta dengan menggunakan semolina, jenis tepung yang terbuat dari biji gandum durum. Pasta dibuat dengan mencampur semolina dengan air dan telur, dan kemudian digiling dan dipotong menjadi berbagai bentuk seperti spaghetti, fettuccine, dan lain-lain.

Di Indonesia, mie diperkenalkan oleh para imigran Tionghoa pada abad ke-19. Mie di Indonesia diproduksi secara massal dengan mesin dan teknologi modern, dan sering disajikan dengan berbagai bumbu dan tambahan seperti daging, sayuran, telur, dan lain-lain.

Saat ini, mie telah menjadi makanan yang sangat populer di seluruh dunia dan menjadi makanan pokok di banyak negara seperti Tiongkok, Jepang, Korea, Indonesia, dan Italia (dalam bentuk pasta). Mie juga terus mengalami perkembangan dan variasi baru dalam berbagai bentuk dan jenis, seperti mie instan, mie goreng, dan mie basah.

Sejarah Bakmi Jawa

Bakmi Jawa adalah hidangan mie khas Jawa yang sangat populer di Indonesia, terutama di wilayah Jawa. Sejarah bakmi Jawa dapat ditelusuri kembali ke zaman kolonial Belanda di Indonesia.

Pada masa itu, Belanda membuka banyak restoran di wilayah Jawa yang menyajikan hidangan-hidangan barat seperti roti dan pasta. Namun, hidangan-hidangan tersebut tidak selalu disukai oleh penduduk setempat yang lebih menyukai makanan tradisional mereka.

Maka, sejumlah pengusaha Jawa mulai menciptakan hidangan baru yang menggabungkan unsur-unsur masakan Jawa dengan pasta ala barat. Inilah awal munculnya bakmi Jawa.

Bakmi Jawa pertama kali muncul di kota Solo, Jawa Tengah pada awal abad ke-20. Pada saat itu, bakmi Jawa dibuat dengan menggunakan bahan-bahan sederhana seperti tepung terigu, air, telur, dan garam, yang diuleni dan digiling dengan tangan atau menggunakan mesin giling tradisional yang disebut “lesung”.

Awalnya, bakmi Jawa hanya disajikan dengan kuah kaldu ayam atau sapi, yang diisi dengan daging ayam atau sapi yang sudah dimasak, irisan daun bawang, dan emping sebagai pelengkap. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, variasi bakmi Jawa semakin banyak.

Di beberapa daerah, bakmi Jawa diberi tambahan bahan seperti tauge, bakso, dan bahkan kerupuk. Bakmi Jawa juga terkenal dengan bumbu kacangnya yang khas, yang terbuat dari kacang tanah yang dihaluskan bersama dengan bumbu-bumbu lain seperti bawang putih, kecap manis, dan cabai.

Bakmi Jawa memiliki beberapa varian tergantung dari wilayahnya. Di Jawa Tengah, ada beberapa jenis bakmi Jawa yang populer seperti Bakmi Godhog, Bakmi Jawa khas Solo, dan Bakmi Jawa khas Yogyakarta. Bakmi Godhog disajikan dengan kuah bening ayam atau sapi yang kaya rempah, sedangkan Bakmi Jawa khas Solo biasanya disajikan dalam bentuk kering, dengan taburan bawang goreng dan kerupuk sebagai pelengkapnya.

Selain itu, di Jawa Timur, ada Bakmi Jawa khas Malang yang disajikan dengan tambahan telur dadar dan irisan daging ayam atau sapi, serta kerupuk sebagai pelengkap. Di Jawa Barat, ada Bakmi Jawa khas Cirebon yang disajikan dengan kuah kaldu bening yang gurih dan ditambahi telur pindang sebagai pelengkapnya.

Hingga saat ini, bakmi Jawa telah menjadi makanan yang sangat populer di Indonesia, bahkan telah dikenal di luar negeri. Bakmi Jawa terus mengalami perkembangan dan variasi baru dalam bahan dan jenis, namun tetap mempertahankan cita rasa dan kekhasan dari masakan tradisional Jawa.

Related stories

Joged Gemoy, Kekalahan Pikiran dan Nalar Publik Prabowo-Gibran

SURABAYA – Pengamat politik Airlangga Pribadi Kusman Ph.D menilai...

Ulama Karismatik Abuya Muhtadi Ajak Seluruh Kiai di Banten Dukung Ganjar-Mahfud

BANTEN - Ulama karismatik Banten K.H. Ahmad Muhtadi Dimyati...

Pedagang Bubur Ayam di Merauke Kaget, Ganjar Sarapan Bareng Dua Bocah di Warungnya

MERAUKE - Lina, pedagang bubur ayam di Jalan Mandala...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini