Sejumlah kader Partai Gerindra di tingkat daerah secara terbuka menolak rencana bergabungnya mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi ke partai berlambang kepala Garuda tersebut. Penolakan disampaikan oleh para pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di beberapa wilayah, termasuk Sidoarjo dan Kota Batu.
Ketua DPC Gerindra Kota Batu, Heli Suyanto, menyatakan dengan tegas bahwa pihaknya tidak sepakat jika Budi Arie bergabung ke partai.
“Kami tidak setuju Budi Arie bergabung ke Gerindra,” ujar Heli.
Sikap serupa juga datang dari Ketua DPC Gerindra Kabupaten Sidoarjo, Mimik Idayana. Ia bahkan menyampaikan permohonan secara langsung kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, agar tidak menerima Budi Arie menjadi kader.
“Kami Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Sidoarjo memohon kepada Bapak Prabowo Subianto untuk tidak menerima Budi Arie bergabung,” ujar Mimik kepada wartawan.
Mimik menilai bahwa Partai Gerindra merupakan partai politik yang menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan religiusitas. Ia beranggapan bahwa karakter tersebut tidak sejalan dengan rekam jejak Budi Arie yang dinilai memiliki sejumlah kontroversi.
“Mengingat Partai Gerindra partai politik yang nasionalis dan religius, tidak cocok untuk Budi Arie yang telah melakukan perbuatan tercela,” tegasnya.
Sejumlah kader daerah menolak rencana tersebut karena menilai loyalitas Budi Arie terhadap partai masih diragukan. Mereka juga menyinggung kasus yang pernah menyeret nama Budi Arie semasa menjabat di pemerintahan. “Pengurus Gerindra menolak Budi Arie bergabung, meragukan loyalitas dan kasus hukum yang menyeretnya. Mereka menegaskan Gerindra bukan tempat untuk itu”.
Di sisi lain, Budi Arie disebut masih menjalin komunikasi dengan Partai Gerindra terkait kemungkinan bergabung. Namun, hingga saat ini belum ada keputusan resmi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra terkait penerimaan mantan Ketum Projo itu.