Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bergerak cepat menanggapi peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi hujan ekstrem dalam dua hari ke depan.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memastikan sebanyak 600 pompa air sudah disiagakan di berbagai titik rawan banjir.
“Kami sudah mendapatkan warning dari BMKG. Karena itu, semua pompa yang dimiliki Jakarta kami siapkan untuk menghadapi curah hujan ekstrem,” ujar Pramono di Jakarta Pusat, Selasa (30/9/2025).
Pramono menegaskan, curah hujan dengan intensitas 200 milimeter masih bisa diatasi dengan fasilitas yang ada.
Namun, jika mencapai 250 milimeter atau lebih, potensi genangan hingga banjir bisa meningkat. Untuk itu, Pemprov tidak hanya mengandalkan pompa, tetapi juga mengerahkan pasukan pelangi untuk membersihkan saluran air dan selokan.
“Kami sudah meminta kepada para wali kota melalui pasukan pelanginya agar selokan-selokan dibersihkan. Jangan sampai tersumbat sampah ketika hujan deras turun,” jelasnya.
Menariknya, Pramono juga membuka peluang memberikan bantuan pompa air ke daerah sekitar Jakarta, seperti Banten dan Bekasi, yang sering ikut terdampak banjir saat curah hujan tinggi.
Menurutnya, keberhasilan Jakarta dalam mengurangi genangan dalam beberapa hari terakhir merupakan bukti efektivitas infrastruktur pompa air yang dimiliki ibu kota.
Langkah cepat ini diharapkan mampu menekan risiko banjir yang berulang tiap musim hujan. Pemprov menekankan bahwa kesiapan infrastruktur, pembersihan saluran, dan kerja sama lintas wilayah menjadi kunci utama agar warga Jakarta dapat lebih tenang menghadapi hujan ekstrem.