MELIHAT INDONESIA, JAKARTA – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengusulkan agar Joko Widodo (Jokowi) menjadi pemimpin Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang melampaui semua partai politik (parpol) anggota koalisi.
Usulan Presiden Jokowi menjadi pemimpin koalisi yang berdiri di atas semua partai politik ini disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menyebut usulan PSI ini menyesatkan.
Menurut pengamat politik yang juga merupakan pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini, semestinya Presiden didorong untuk fokus menuntaskan pekerjaan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
Kata Adi, masih banyak pekerjaan rumah (PR) dari Presiden Jokowi yang belum selesai.
“Mestinya presiden diusulkan fokus tuntaskan PR kerja yang belum selesai. Koalisi itu urusan ketum partai, murni urusan politik elektoral, urusan kasak-kusuk,” kata Adi, dalam cuitannya di akun Twitter resmi miliknya @Adiprayitno_20.
Alih-alih berdiri di atas partai politik anggota koalisi, Adi menegaskan, seharusnya Preisden disarankan untuk kembali ke jalan politik kebangsaan, menjadi pemimpin seluruh golongan.
“Presiden mestinya disarankan kembali ke khittah jalan politik kebangsaan,” tegasnya.
Sebelumnya, dilansir Kompas.com, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyatakan, Presiden Joko Widodo semestinya menjadi sosok yang berada di atas semua partai politik.
Grace mengungkapkan, ada usul dari Ketua Dewan Pembina PSI Jeffrie Geovannie agar Jokowi dapat memimpin koalisi partai politik yang punya kesamaan visi menuju Indonesia emas.
“Saya pikir ide bagus juga, Pak Jokowi mungkin bisa jadi ketua dari koalisi partai-partai, semacam barisan nasional, partai-partai mau melanjutkan atau punya visi yang sama menuju Indonesia emas,” kata Grace dalam program Gaspol! Kompas.com, Minggu (10/3/2024).
Grace berpandangan, Jokowi dapat menjadi sosok yang mempersatukan atau menjembatani kepentingan partai-partai politik.
Ia menilai, tidak mudah mencari seseorang yang bisa menjembatani semua partai politik dan perkataannya dapat mempersatukan partai-partai tersebut.
“Enggak banyak sih saya pikir yang dengan orang rela ya untuk menerima dan hari ini saya pikir Pak Jokowi satu-satunya orang,” kata Grace.
Namun demikian, Grace mengaku belum ada pembicaraan lebih lanjut terkait usulan tersebut, termasuk peran apa yang akan diberikan kepada Jokowi kelak.
“Itu kan masih usulan ya, detailnya kita belum tahu juga, kan perlu dibicarakan juga, ini kan banyak partai, banyak kepentingan, banyak kepala, jadi akan seperti apa dinamikanya belum tahu,” ujar dia.
Seperti diketahui, PSI adalah salah satu anggota Koalisi Indonesia Maju yang mendukung calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Selain PSI, koalisi tersebut juga beranggotakan Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang, Partai Garuda, Partai Gelora, dan Partai Prima.
Meski tidak punya jabatan di koalisi tersebut, Jokowi memberikan sinyal kuat bahwa ia berpihak pada Koalisi Indonesia Maju pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Hal ini ditandai dengan pertemuan antara Jokowi dengan beberapa ketua umum anggota Koalisi Indonesia Maju beberapa waktu sebelum Pemilu 2024.
Prabowo pun sempat blak-blakan bahwa dirinya didukung penuh oleh Jokowi, bahkan ia mangeklaim Koalisi Indonesia Maju adalah tim penerus Jokowi.
“Saudara sekalian, kami Koalisi Indonesia Maju, kami tidak malu-malu, kami terang-terangan, kami adalah tim Jokowi, kami adalah penerus Jokowi,” katanya saat berpidato di acara Rapimnas KSPN di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (14/1/2024). (*)