Juru Bicara PDI-P Guntur Romli menegaskan hubungan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto tetap harmonis meskipun Megawati tidak menghadiri upacara HUT ke-80 RI di Istana Merdeka.
Ia menyebut relasi keduanya ibarat kakak dan adik, sehingga absennya Megawati tidak bisa dimaknai sebagai tanda adanya konflik.
Guntur menjelaskan, alasan Megawati tidak hadir di Istana adalah karena dirinya menjadi inspektur upacara peringatan HUT RI di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Acara itu diikuti pengurus, kader, simpatisan, serta masyarakat sekitar yang juga meramaikan dengan berbagai lomba.
Menurutnya, ini bagian dari agenda internal partai dan bukan bentuk penolakan terhadap undangan resmi negara.
PDI-P, kata Guntur, juga tetap menjaga hubungan baik dengan pemerintahan.
Hal itu tercermin dari kehadiran Megawati pada acara pengukuhan Paskibraka, serta komunikasi intens yang dilakukan dengan pejabat negara.
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto bahkan menyebut Megawati sudah menitipkan pesan dan salam khusus untuk Presiden Prabowo melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, yang berisi pandangan mengenai arah bangsa ke depan.
Dengan demikian, PDI-P menegaskan bahwa absennya Megawati di Istana tidak mengurangi kedekatan personal maupun politik antara dirinya dengan Presiden Prabowo, melainkan semata karena adanya agenda partai yang sudah dijadwalkan.