Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia berharap pihak yang menolak gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto dapat menerima keputusan tersebut dengan lapang dada.
Ia menilai perbedaan pendapat adalah hal wajar dalam negara demokrasi, namun Golkar meyakini Soeharto sangat layak mendapatkan gelar tersebut.
Bahlil juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto.
Bahlil menyatakan bahwa mereka yang masih belum ikhlas sebaiknya memperbanyak ibadah sesuai keyakinannya agar lebih tenang dalam menyikapi keputusan negara.
Menurutnya, tidak ada manusia yang sempurna, sehingga pro dan kontra terkait tokoh sejarah merupakan bagian dari dinamika demokrasi.
Golkar sendiri menyebut Soeharto memiliki jasa besar bagi pembangunan dan sejarah partai.
Meskipun gelar telah diberikan, penolakan tetap muncul dari berbagai pihak, mulai dari politisi PDI-P hingga jaringan GUSDURian.
Mereka menilai pemerintah mengabaikan catatan pelanggaran HAM pada era Orde Baru, termasuk kasus penghilangan paksa hingga kekerasan menjelang 1998.
Sejumlah aksi juga digelar di Yogyakarta untuk menolak pengukuhan gelar tersebut, yang dianggap bertentangan dengan semangat reformasi.
