Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menegaskan bahwa hinaan dan cacian yang ditujukan kepada PSI tidak akan menggoyahkan langkah partainya.
Ia menyebut kritik tetap muncul bahkan di usia PSI yang ke-11, namun hal itu tidak mengurangi fokus partai untuk mencapai tujuan.
Kaesang menekankan bahwa PSI harus tetap kuat layaknya simbol gajah yang mereka gunakan.
Dalam pidatonya, Kaesang menyampaikan apresiasi kepada dua mantan ketua umum PSI, Grace Natalie dan Giring Ganesha.
Ia menyebut keduanya membangun fondasi kuat yang membuat dirinya mau memimpin partai tersebut.
Kaesang juga mengenang perjalanan PSI sejak didirikan hingga dua kali gagal masuk Senayan pada Pemilu 2019 dan 2024.
Kaesang menyebut Pemilu 2029 sebagai momentum pembuktian bagi PSI.
Ia menilai partai harus mampu menunjukkan bahwa mereka benar-benar bisa membantu masyarakat secara nyata.
PSI, menurutnya, baru bisa menang jika struktur organisasi solid dari tingkat pusat sampai ranting.
Ia meminta seluruh kader tidak sekadar menikmati aktivitas partai tanpa turun ke masyarakat.
Kaesang menegaskan pentingnya interaksi langsung dengan warga sebagai bentuk kerja politik yang nyata.
Menurutnya, minimal setiap kader harus rutin berjumpa masyarakat di lingkungan masing-masing.
