Selasa, November 18, 2025

Ledakan SMAN 72 Bikin Siswa Trauma, Banyak yang Minta Pindah Sekolah

Ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara pada 7 November 2025 menimbulkan dampak besar yang tak terduga. Gubernur DKI Jakarta Pramono mengungkap banyak siswa kini meminta pindah sekolah karena trauma.

“Dampaknya di luar dugaan saya, banyak siswa yang kemudian minta pindah sekolah,” ujarnya, Minggu (16/11).

Sebanyak 96 orang menjadi korban, dan 10 siswa masih dirawat di empat rumah sakit. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto menyebut lima korban dirawat di RS Islam Cempaka Putih, tiga di RS Yarsi, satu di RSCM, dan satu di RS Polri. Pelaku ledakan berinisial F juga telah dipindahkan dari ICU ke ruang perawatan.

Sejak insiden itu, SMAN 72 menerapkan pembelajaran jarak jauh dengan materi pemulihan trauma. Kepala SMAN 72, Tetty Helena Tampubolon, menyatakan PJJ masih berlanjut karena sebagian siswa belum siap kembali ke kelas.

“Hari Senin itu yang pasti masih PJJ… kondisinya masih ada yang traumanya,” ujarnya.

Gubernur Pramono juga sudah berdiskusi dengan pihak sekolah untuk memberikan fleksibilitas. “Yang mau daring boleh, yang mau langsung juga boleh,” katanya. Orang tua dan guru akan diundang untuk menentukan pilihan pembelajaran ke depan.

Meski banyak siswa trauma, sebagian lainnya ingin kembali ke sekolah demi menunjukkan kondisi sudah aman. “Mereka kebanyakan meminta untuk secara langsung supaya menunjukkan bahwa sekolahnya sudah pulih,” kata Pramono.

Pihak sekolah bersama Dinas Pendidikan, psikolog, dan Kementerian Kesehatan sedang melakukan asesmen kondisi mental siswa. Meski hasil resmi belum keluar, Tetty menyebut anak-anak mulai menunjukkan tanda rindu sekolah.

Pramono meminta proses pembelajaran luring tidak dipaksakan. “Kalau memang Senin besok sudah siap silakan dibuka, tapi kalau belum siap jangan dipaksakan,” ucapnya.

Recent PostView All

Follow Us

Recent Post

Adblock Detected

Please support us by disabling your AdBlocker extension from your browsers for our website.