MELIHAT INDONESIA – Google dijatuhi hukuman denda oleh pengadilan Rusia, karena dinilai asal dan serampangan dalam melakukan pemblokiran.
Jumlah denda yang dijatuhkan kepada Google sangat fantastis, mencapai US$2,5 desiliun.
Besaran denda yang dijatuhkan Rusia terhadap Google ini melebihi jumlah total seluruh uang yang beredar di dunia.
Jika terealisasi, tuntutan denda fantastis Rusia terhadap Google akan menjadi yang terbesar dan termahal dalam sejarah.
Denda itu merupakan akumulasi selama empat tahun dan disebut akan berlipat ganda setiap minggu sesuai hukum Rusia.
Denda awal sebesar 100.000 rubel (US$16.186) dikenakan pada raksasa teknologi AS itu pada 2020, setelah media Tsargrad dan RIA FAN memenangkan gugatan terkait pembatasan saluran YouTube mereka.
Google diperintahkan untuk memulihkan akun YouTube milik media pro-Kremlin, termasuk Tsargrad TV dan RIA FAN, yang diblokir pada 2020 karena melanggar undang-undang sanksi dan perdagangan, setelah pemiliknya masuk dalam daftar sanksi AS sejak 2014.
Keputusan pengadilan Moskow untuk memulihkan akun-akun tersebut disertai denda yang terus meningkat, bila Google tidak mematuhinya.
Situs berita pemerintah RBC, yang pertama kali melaporkan denda besar itu pada Selasa (29/10), menyebutkan bahwa Google juga melarang media lain pada 2022 karena dukungan mereka terhadap invasi Rusia ke Ukraina, yang kemudian mengakibatkan denda tambahan bagi Google.
Bulan lalu, Google membatasi pembuatan akun baru untuk pengguna di Rusia dan menonaktifkan akun AdSense di negara itu sejak Agustus.
Sejak Maret 2022, iklan online tidak lagi ditampilkan kepada pengguna Google di Rusia sebagai bagian dari sanksi yang lebih luas terhadap negara tersebut.
Pembatasan ini mendorong otoritas Rusia untuk menyita rekening bank Google, yang akhirnya memaksa anak perusahaan Google di Rusia mengajukan kebangkrutan. Meski begitu, layanan gratis Google seperti YouTube dan Search masih beroperasi di Rusia.
Dalam laporan keuangan triwulan terbarunya, Google mengakui adanya masalah hukum yang sedang berlangsung di Rusia.
Google mengakui adanya masalah hukum yang sedang berlangsung di Rusia dalam laporan keuangan triwulan terbarunya.
“Kami memiliki masalah hukum yang sedang berlangsung yang berkaitan dengan Rusia,” kata perusahaan itu dalam laporannya, dikutip dari The Independent.
Denda ini tampaknya tidak mempengaruhi induk perusahaan Google, Alphabet, yang mencatat peningkatan lebih dari 5 persen dalam perdagangan after-market pada hari Selasa (29/10) setelah melampaui ekspektasi pendapatan di kuartal ketiga. (*)
5 comments
I have been checking out some of your articles and it’s pretty nice stuff. I will definitely bookmark your blog.
A person essentially help to make seriously posts I would state. This is the first time I frequented your website page and thus far? I surprised with the research you made to create this particular publish amazing. Wonderful job!
Perfect piece of work you have done, this internet site is really cool with superb info .
Attractive component to content. I just stumbled upon your web site and in accession capital to claim that I acquire in fact loved account your blog posts. Any way I’ll be subscribing to your feeds and even I success you get entry to persistently fast.
Spot on with this write-up, I really assume this website needs far more consideration. I’ll most likely be once more to read way more, thanks for that info.