MELIHAT INDONESIA, SOLO – Hipoglikemia bukan sekadar turunnya kadar gula darah, tetapi juga ancaman serius yang dapat terjadi tanpa disadari. Kondisi ini dikenal sebagai hypoglycemia unawareness atau ketidaksadaran hipoglikemia, di mana seseorang tidak merasakan gejala meski kadar gula darahnya anjlok drastis.
Dalam kondisi normal, kadar gula darah rendah bisa memicu peringatan alami seperti gemetar, lemas, atau pusing. Namun, bagi sebagian penderita diabetes, tubuh tidak lagi memberikan sinyal tersebut. Akibatnya, mereka lebih rentan mengalami episode hipoglikemia berat yang berujung pada kehilangan kesadaran dan komplikasi berbahaya.
Hipoglikemia Bisa Berujung Fatal
Menurut Cleveland Clinic, hipoglikemia umumnya terjadi saat kadar gula darah turun di bawah 70 mg/dL pada penderita diabetes dan 55 mg/dL pada individu tanpa diabetes. Namun, mereka yang mengalami hipoglikemia tanpa disadari lebih sering mengalami penurunan gula darah ekstrem tanpa gejala awal.
Dikutip dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), sekitar 25 persen penderita diabetes tipe 1 mengalami hipoglikemia tanpa gejala, sementara 10–15 persen penderita diabetes tipe 2 yang menggunakan insulin juga mengalaminya.
Banyak dari mereka yang bergantung pada insulin mengalami hipoglikemia beberapa kali dalam seminggu. Hal ini meningkatkan risiko komplikasi serius, termasuk gangguan otak dan jantung.
Komplikasi Mematikan: Serangan Jantung hingga Stroke
Ketidaksadaran hipoglikemia tidak hanya membuat seseorang berisiko pingsan tiba-tiba, tetapi juga meningkatkan kemungkinan kecelakaan fatal, baik di rumah, di tempat kerja, maupun saat mengemudi.
Lebih parah lagi, episode hipoglikemia berulang dapat merusak fungsi otak dan memperbesar risiko penyakit kardiovaskular. Studi menunjukkan bahwa penderita hipoglikemia berat memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami serangan jantung atau stroke dalam setahun setelah kejadian.
Oleh karena itu, bagi mereka yang berisiko, penting untuk selalu memantau kadar gula darah dan memberi tahu orang-orang terdekat tentang kondisi ini. Mereka perlu tahu bagaimana menangani keadaan darurat jika sewaktu-waktu terjadi penurunan gula darah yang mengancam nyawa.
Kenali Gejala Hipoglikemia Parah
Meskipun beberapa orang tidak merasakan tanda-tandanya, gejala hipoglikemia yang parah umumnya meliputi:
✅ Penglihatan kabur
✅ Bicara tidak jelas
✅ Kesulitan bergerak dan berkoordinasi
✅ Kebingungan atau kehilangan kesadaran
✅ Kejang
Jika kondisi ini tidak segera ditangani, dampaknya bisa sangat fatal. Jangan abaikan tanda-tanda hipoglikemia, karena satu episode berat saja bisa menjadi pemicu komplikasi jangka panjang! (**)