MELIHAT INDONESIA, SEMARANG – Pasangan calon Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng-Iswar Aminudin kerap dirundung isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) saat masa kampanye.
Namun, paslon yang diusung PDI Perjuangan ini tetap memperoleh suara lebih tinggi dari lawan politiknya dalam Pilwakot Semarang 2024. Agustina-Iswar menang versi hitung cepat.
Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Saurlin P Siagan mengapresiasi kedewasaan politik dan berdemokrasi masyarakat Kota Semarang.
Isu agama yang diduga dimaksudkan untuk menggembosi Agustina-Iswar, ternyata tidak berdampak signifikan terhadap perolehan syara paslon nomor urut 01 tersebut.
“Saya kira ini pembelajaran bahwa Kota Semarang cukup dewasa dalam berdemokrasi,” ujar Saurlin saat membeberkan kondisi pasca-pencoblosan di Kota Sematang, Jumat (29/11/2024).
Dia mengungkap, penggunaan isu SARA di Kota Semarang menjadi temuan Komnas HAM pada pilkada serentak 2024. Saurlin juga mendapat laporan bahwa kasus ini tengah diusut Bawaslu.
“Pengusutan oleh Bawaslu belum selesai. Tentunya kami menunggu rekomendasi dari Bawaslu, setelah itu baru kita lihat apa yang mungkin bisa kita lakukan,” kata Saurlin.
Pada dasarnya, Komnas HAM fokus mendorong peran negara dalam memfasilitasi perlindungan hak asasi masyarakat, khususnya hak untuk memilih bisa berlangsung secara fair. (*)