MELIHAT INDONESIA, JAKARTA – Hari ini, Selasa (1/10/2024), sebanyak 580 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) periode 2024-2029 resmi dilantik di Senayan, Jakarta. Para anggota legislatif ini mewakili delapan partai politik, yakni PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra, PKB, Partai Demokrat, PAN, NasDem, dan PKS. Mereka terpilih melalui Pemilihan Umum 2024 dan akan bertugas untuk lima tahun ke depan, membawa aspirasi masyarakat dari seluruh penjuru negeri.
Dilansirberbagai sumber, menariknya, jajaran DPR RI periode ini diisi oleh anggota dari beragam generasi, mulai dari generasi baby boomers yang lahir sebelum 1965 hingga Generasi Z yang lahir di awal abad ke-21. Kehadiran dua tokoh dengan rentang usia yang begitu luas, yakni Annisa Maharani Alzahra Mahesa (23) dan Zulfikar Achmad (78), menjadi sorotan. Mereka mencerminkan perpaduan antara semangat muda dan pengalaman panjang di ranah politik Indonesia.
Annisa Maharani Alzahra Mahesa, Semangat Muda Generasi Z
Annisa Maharani Alzahra Mahesa, gadis kelahiran 17 Juli 2001, menjadi anggota DPR RI termuda untuk periode 2024-2029. Kader Partai Gerindra ini berhasil mengamankan kursi di Senayan dengan meraih 122.470 suara di daerah pemilihan (dapil) Banten II, meliputi Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon.
Annisa adalah salah satu figur muda yang mampu mengalahkan sejumlah tokoh politik senior di wilayahnya, seperti Wakil Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto, serta mantan Wali Kota Serang, Tubagus Haerul Jaman.
Meski masih sangat muda, Annisa bukanlah sosok yang asing di dunia politik. Ia adalah putri dari Desmond Junaidi Mahesa, seorang politisi senior Partai Gerindra yang juga dikenal sebagai aktivis lembaga bantuan hukum.
Desmond telah menjabat sebagai anggota DPR RI selama tiga periode sebelum wafat pada Juni 2023. Kepergian ayahnya menjadi momentum bagi Annisa untuk melanjutkan perjuangan politik keluarga. Pada 8 Juli 2023, ia ditunjuk sebagai Sekretaris DPD Partai Gerindra Banten, sebuah posisi strategis yang mengukuhkan peran Annisa di partai tersebut.
Sebagai perwakilan Generasi Z, Annisa diharapkan mampu membawa perspektif baru ke dalam parlemen, terutama dalam isu-isu yang relevan dengan anak muda, seperti pendidikan, teknologi, dan inovasi. Kehadirannya menjadi simbol harapan bagi masa depan politik Indonesia yang semakin inklusif terhadap generasi muda.
Zulfikar Achmad, Pengalaman Panjang Sang Politisi Senior
Di sisi lain spektrum usia, Zulfikar Achmad, politisi dari Partai Demokrat, tercatat sebagai anggota DPR RI tertua pada periode 2024-2029. Lahir pada 17 Mei 1946, Zulfikar kini berusia 78 tahun.
Namun, usia bukanlah penghalang bagi Zulfikar untuk terus aktif berkontribusi di dunia politik. Dengan latar belakang pendidikan di Akademi Tata Laksana Pelayaran Niaga Veteran dan Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, Zulfikar memulai karier politiknya melalui jabatan sebagai Bupati Kabupaten Bungo, Jambi, yang diembannya selama dua periode berturut-turut, dari 2001 hingga 2011.
Selama lebih dari dua dekade berkecimpung di dunia politik, Zulfikar telah menempati berbagai posisi penting, termasuk sebagai anggota DPR RI sejak 2014. Pada periode sebelumnya, ia tergabung dalam Komisi IX yang membidangi ketenagakerjaan, kesehatan, dan transmigrasi. Salah satu usulan pentingnya selama bertugas di Komisi IX adalah agar pengelolaan BPJS Kesehatan diserahkan kepada pemerintah daerah, yang dinilainya lebih memahami kebutuhan spesifik masyarakat setempat.
Meski telah berusia lanjut, Zulfikar tetap dipercaya oleh masyarakat Jambi untuk kembali duduk di Senayan, setelah berhasil meraih 50.927 suara pada Pemilu 2024. Kehadiran Zulfikar di DPR RI membawa pengalaman yang luas, yang diharapkan dapat memberikan arahan dan kebijakan yang bijak dalam mengatasi berbagai tantangan di bidang kesehatan, ketenagakerjaan, dan isu-isu sosial lainnya.
Perpaduan Generasi untuk Masa Depan Indonesia
Kehadiran anggota DPR RI dari dua generasi yang begitu berbeda, seperti Annisa dan Zulfikar, menunjukkan keberagaman dalam representasi politik di Indonesia. Annisa, dengan semangat dan gagasannya yang segar, mewakili harapan kaum muda untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan di tingkat nasional.
Sementara Zulfikar, dengan pengalaman panjangnya di dunia politik dan pemerintahan, membawa kebijaksanaan serta pemahaman mendalam terhadap sistem politik dan dinamika yang terjadi di Indonesia.
Perbedaan usia yang mencolok antara Annisa dan Zulfikar mencerminkan betapa luasnya spektrum pengalaman dan pandangan yang akan memengaruhi proses pengambilan keputusan di DPR RI. Dalam periode 2024-2029, kombinasi antara ide-ide segar dari generasi muda dan kebijakan yang bijak dari politisi senior diharapkan mampu menciptakan sinergi positif untuk menghadapi berbagai tantangan nasional, mulai dari pendidikan, ekonomi, hingga kesehatan.
Sebagai lembaga yang bertugas membuat undang-undang, mengawasi jalannya pemerintahan, dan menyuarakan aspirasi rakyat, DPR RI membutuhkan representasi dari semua golongan. Kehadiran Annisa dan Zulfikar di parlemen adalah bukti bahwa politik Indonesia semakin inklusif dan memberikan kesempatan bagi setiap individu, terlepas dari usia, untuk berkontribusi dalam pembangunan negara.
Di tengah tantangan politik, ekonomi, dan sosial yang dihadapi Indonesia saat ini, perpaduan generasi dalam DPR RI akan menjadi faktor kunci dalam menciptakan kebijakan yang relevan dan solutif. Masa depan Indonesia kini berada di tangan para anggota legislatif baru yang berasal dari berbagai latar belakang dan pengalaman, yang siap membawa negara ini menuju era yang lebih baik. (**)