Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) secara resmi menetapkan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Penetapan ini diumumkan usai Sidang Isbat yang digelar pada Selasa (27/5).
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa penetapan ini didasarkan pada hasil pemantauan hilal dan keputusan bersama para ahli serta ormas Islam.
“Kita bersepakat 1 Zulhijah 1446 Hijriah jatuh pada hari Rabu, 29 Mei 2025 Masehi. Dengan demikian, Hari Raya Idul Adha jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025,” ujar Menag Nasaruddin dalam konferensi pers di kantor Kemenag, Jakarta Pusat.
Menurutnya, keputusan ini diambil berdasarkan dua metode, yaitu hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan hilal). Pada hari pelaksanaan sidang, ketinggian hilal sudah berada di atas 4 derajat dan elongasi di atas 6,4 derajat, sesuai dengan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
Namun, menariknya, pengamatan hilal sempat berlangsung menegangkan karena hasil rukyat sempat belum terlihat di berbagai daerah. Menag Nasaruddin mengungkapkan bahwa hilal akhirnya terlihat “last minute” atau pada saat-saat terakhir, tepatnya di wilayah Aceh.
“Di hampir semua tempat tidak terlihat, tapi di Aceh terlihat. Terlihatnya juga last minute banget. Jadi kita tunggu-tunggu, deg-degan juga ini, tapi akhirnya terlihat,” katanya.
Sidang isbat sendiri dihadiri oleh berbagai pihak seperti perwakilan ormas Islam, Duta Besar negara sahabat, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), serta para pakar astronomi.
Dengan penetapan ini, umat Islam di Indonesia bisa mulai bersiap menyambut hari besar Idul Adha pada awal Juni mendatang, yang identik dengan pelaksanaan ibadah kurban serta momentum spiritual untuk meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim AS.