MELIHAT INDONESIA – PT Sri Rejeki Isman (Sritex) akan berganti nama setelah mendapat investor baru.
Kurator kepailitan, Nurma Sadikin, menyatakan terdapat sejumlah investor yang tertarik untuk menyewa alat-alat berat tesktil milik Sritex.
Saat ini, kata dia, calon investor baru tersebut masih dalam tahap negosiasi.
Nurma menyatakan bahwa penyewaan alat berat Sritex bersifat sementara hingga pemenang lelang ditentukan.
Alat-alat berat pabrik tekstil milik Sritex disewakan selama proses lelang untuk meningkatkan harta pailit dan menjaga nilai aset eks pabrik yang berada di Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng).
“Jadi nilai value-nya kan akan lebih tinggi ketika perusahaan itu akan produksi dan berjalan ketika diambil alih,” ujarnya.
Selama proses lelang dan alat berat disewakan, pekerja eks Sritex yang menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal, dapat bekerja kembali.
Namun, kurator kepailitan belum bisa memastikan apakah nantinya investor pemenang lelang akan merekrut keseluruhan buruh eks Sritex, sebagian, serta bagaimana mekanismenya.
“Untuk sementara ini ya, karena kita kan enggak tahu nanti pemenang lelangnya siapa. Mungkin nanti bisa dilanjutkan,” ucap Nurma.
Pemerintah turut campur mencari solusi bagi karyawan PT Sritex Tbk yang terdampak PHK setelah perusahaan dinyatakan pailit.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyatakan mengapresiasi langkah kurator kepailitan PT Sritex.
Ia menyebut, pekerja yang terkena PHK dapat kembali bekerja dalam dua pekan setelah alat berat perusahaan disewakan.
Secercah harapan ini disampaikan setelah Yassierli menghadiri rapat dengan Presiden Prabowo.
Rapat tersebut dihadiri juga oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Koordinator Serikat Pekerja Sritex Group Slamet Kaswanto, dan kurator kepailitan Nurma Sadikin. (*)