MELIHAT INDONESIA – Cocos Keeling Islands adalah negara kepulauan yang pemerintahannya diatur oleh Australia.
Sejatinya, negara ini lebih dekat ke Jakarta dari pada ke Benua Australia.
Penduduknya pun mayoritas adalah keturunan etnis Jawa dan Melayu.
Seperti apa kehidupan Cocos Keeling Islands? Simak artikel berikut ini, yang dihumpun Melihat Indonesia dari berbagai sumber.

Saat singgah ke pulau ini, Anda bisa bertemu dengan orang Jawa.
Cocos Keeling merupakan kepulauan kecil yang terletak sekitar 1.000 kilometer (km) dari Jakarta, tepatnya sebelah selatan Pulau Jawa di Samudra Hindia.
Sementara, jaraknya ke Perth di Benua Australian mencapai 2.800 km.
Penduduk di Kepulauan Cocos Keeling ini sekitar 600-an orang.
Pernah dikuasai Inggris dan Srilanka
Cocos Keeling Islands masuk dalam teritori negara Australia sejak 1955 setelah sebelumnya dikuasai Inggris dan Srilanka.
Populasi di dua pulau ini terdiri dari beberapa etnis.
Umumnya terbagi antara etnis eropa di West Island (populasi 120-an orang) dan etnis Jawa dan Melayu di Home Island (populasi 500-an orang).
Di pulau ini, sehari-hari masyarakatnya berbahasa Inggris yang bercampur dengan dialek bahasa Indonesia.
Mayoritas penduduk di Cocos Keeling Island ini adalah Jawa dan Melayu yang beragama Islam Sunni.
Penduduk Pulau Cocos mempunyai ikatan yang unik dengan Indonesia.
Sinetron Indonesia disiarkan di program TV yang dimiliki oleh masyarakat di sana.
Mereka adalah keturunan para pekerja yang didatangkan oleh Inggris dari Jawa pada abad 19, untuk bekerja di perkebunan di sana.
Konon, para keturunan Jawa ini masih memegang budaya Jawa, bahkan di antara golongan tuanya, masih ada yang bisa berbahasa Jawa.
Bahkan, di dalam logo kepulauan tersebut, terdapat tulisan “Maju Pulu Kita” atau diartikan sebagai “Maju Pulau Kita”. (*)