MELIHAT INDONESIA, SEMARANG – Pengamat kepolisian mengomentari adanya beking aparat dan tradisi setoran dalam judi sabung ayam.
Pengamat dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto mengatakan, ada banyak kasus di mana oknum polisi atau TNI membekingi praktik judi sabung ayam, bahkan ada yang menjadi pengelola.
Hal itu, menurut Bambang, karena ada perputaran uang di bisnis judi yang bisa dinikmati oleh aparat yang menjadi beking judi.
“Makanya mereka berani mempertaruhkan jabatan dan kewenangannya untuk menjadi beking bahkan bandar penyelenggara,” ujarnya, Sabtu (22/3/2025).
Menurutnya, perputaran uang pada judi offline, termasuk judi di arena sabung ayam tentu tidak sebesar judi online. Namun, tidak juga dikatakan sedikit, apalagi untuk sabung ayam yang terorganisir.
Bambang menyebut, perputaran uang di satu arena kecil sabung ayam bisa ratusan juta bahkan miliaran. Dengan harga ayam unggulan yang bisa mencapai ratusan juta, tentu taruhannya lebih dari itu.
“Bandar atau penyelenggara yang juga pemilik tempat biasanya mendapat komisi 5–10% dari taruhan. Nilai seperti itu tentu jauh dibanding gaji mereka sebagai aparat,” imbuhnya.
Dia meyakini, aparat mengetahui jika ada praktik judi sabung ayam di masyarakat. Sebab, aparat penegak hukum memiliki perangkat deteksi. Termasuk telah menempatkan petugas Babinsa atau Bhabinkamtibmas di kewilayahan paling bawah.
“Makanya baik judi offline maupun online, keberadaannya harusnya juga diketahui atasan yang memiliki kepedulian terkait judi,” bebernya.
Lantas, mengapa jika atasan megetahui adanya judi tetapi tetap dibiarkan? Salah satu dugaannya, karena atasan mendapat jatah setoran.
“Tradisi Setoran biasanya juga dilakukan oleh aparat dan biasanya juga diketahui atasan,” kata Bambang.
Dalam kasus sabung ayam di Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, diduga perjudian tersebut dibekingi aparat TNI.
Fakta baru kasus tersebut pun mencegangkan. Penggerebekan yang berakhir menewaskan 3 polisi itu diduga berawal dari masalah setoran uang judi.
Kepala Penerangan Kodam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar mengatakan, setoran judi sabung ayam kepada pihak Polsek hingga Koramil sudah berlangsung selama setahun.
“Bagi-bagi duit (judi sabung ayam), ada duit dikasih, Polsek, Koramil, Lu makan duit. Pembagiannya tidak tahu, ada yang menerima duit dan ini sudah beroperasi satu tahun,” kata Eko dalam keterangan tertulis, Jumat (21/3/2025). (*)