MELIHAT INDONESIA, JAKARTA – Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, meyinggung gol ‘Tangan Tuhan’ Maradona yang membawa Timnas Argentina juara pada gelaran Piala Dunia Meksiko 1986.
Kala itu, gol ‘Tangan Tuhan’ Diego Maradona yang dinilai curang, berhasil membawa kemenangan untuk timnas Argentina atas Inggris di perempat final Piala Dunia Meksiko 1986.
Pun dengan perpolitikan di Indonesia, Ganjar menyatakan bahwa persoalan negara jauh lebih penting dari urusan para kandidat yang bertarung di Pilpres 2024.
“Negara jauh lebih penting dari urusan kandidat dan para prinsipal ini,” kata Ganjar dalam video pendek yang diunggah akun Instagram @ganjarpranowo, Selasa malam (7/5/2024).
Pernyataan pria berambut putih itu sekaligus menegaskan, baginya kontestasi Pilpres 2024 sudah selesai.
“Sebuah proses, katakan kontestasi atau pertandingan, harus ada akhirnya,” ujar mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode ini.
Dalam video tersebut, Ganjar menukil peristiwa di Piala Dunia Meksiko 1986, saat Diego Maradona mencetak gol dengan tangan, untuk memenangkan timnas Argentina atas Inggris.
“Maradona itu dulu, pernah nge-golin pakai tangan. Gol nggak waktu itu? Jadi gol.”
“Tapi hari ini jadi cerita, bahwa itu gol yang inkonstitusional,” ucapnya.
Kisah gol Maradona itu, lanjutnya, memberi gambaran bahwa pendidikan politik harus terus berjalan.
“Proses politik pilpresnya selesai, tapi pendidikan politiknya tidak akan pernah selesai,”
“Jadi kalau terjadi kontroversi, pasti wasitnya, “Nanti dulu.. Kita lihat dulu,” lanjut suami Siti Atikoh.
Sebelumnya, Ganjar menegaskan dirinya akan menjadi oposisi dan berada di luar pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Namun, meski tegas menjadi oposisi, Ganjar menyatakan dirinya menghormati pemerintahan baru mendatang.
“Dan saya declare pertama, saya tidak akan bergabung di pemerintahan ini. Tapi saya sangat menghormati pemerintahan ini,” kata Ganjar saat menghadiri Halal Bihalal TPN Ganjar-Mahfud, di Teuku Umar Nomor 9, Jakarta, Senin (6/5/2024). (tim)