MELIHAT INDONESIA, SLAWI – Ratusan warga yang tergabung dalam kelompok relawan Barisan Muda Warureja (BMW) deklarasi dukung pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Bima-Mujab, pada Pemilihan Bupati (Pilbup) Tegal 2024.
Deklarasi kelompok relawan BMW untuk pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Bima-Mujab pada Pilkada Tegal 2024, digelar di Desa Sukalila, Kecamatan Warureja, Minggu (12/11/2024).
Kedatangan calon Bupati Tegal nomor urut 1, Bima Sakti, disambut lantunan selawat oleh warga yang telah menunggu kehadirannya sejak sekitar pukul 14.00 WIB. Bima hadir di tempat acara pada sekitar pukul 16.00, lantaran harus menghadiri acara serupa di sejumlah tempat di Kabupaten Tegal.
“Mohon maaf Bapak-Ibu semuanya, saya terlambat karena ada empat acara yang harus saya hadiri sebelum ke sini,” katanya.
Lebih lanjut Bima Sakti mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh relawan yang memberikan dukungan kepada pasangan Bima-Mujab. Bahkan kelompok relawan BMW bergotong-royong dan iuran swadaya demi terselenggaranya acara deklarasi.
“Saya tadi dibisiki panitia bahwa biaya sewa panggung, membuat kaus, hiburan musik dan penyediaan konsumsi makan-minum berasal dari gotong royong Bapak/Ibu semuanya.”
”Sekali lagi terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga ini menjadi berkah dan tambahan energi bagi kami pasangan Bima-Mujab untuk terus berjuang memenangkan kontestasi Pilkada Kabupaten Tegal,” urainya.
Sejumlah tokoh terlihat mendampingi kehadiran Bima Sakti. Antara lain, Mutamakin dari Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Tegal: Syaripah, Komandante Bintang 2 DPC PDIP Tegal; serta Titin dari Ranting Fatayat NU Warureja.
Bima Sakti berkisah tentang masa kecilnya di Warureja. Disampaikan Bima, ia menamatkan pendidikan dasar di SD Sukareja 02/03, Kecamatan Warureja, sebelum kemudian pindah tempat tinggal ke Slawi.
Sebelum berpidato Bima memanggil sejumlah teman-teman masa kecilnya ke atas panggung. Ia bercerita kenakalan-kenakalan masa kecil bersama sejumlah temannya tersebut.
“Kaki saya dulu pernah digigit ular saat bersepeda bersama teman-teman ini, tidak dibawa ke dokter atau bidan, tapi malah dibawa ke tabib, hanya dioles oles pakai cincin batu akik, tapi alhamdulillah sembuh,” jelasnya disambut tawa hadirin.
Ia juga bercerita pernah tenggelam saat berenang di Sungai Kalirambut, tapi berhasil selamat setelah ditolong teman-temanya tersebut.
Muslimin, teman Bima saat SD, membenarkan cerita tersebut. Ia bahkan yang menyarankan pergi ke tabib saja, saat Bima digigit ular dan di sana diobat pakai cincin akik bertuah.
“Kami sebenarnya takut dan bingung waktu itu, yang kami tau sebagai anak kecil ada tabib sakti yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit,” kenangnya.
Bima Sakti lantas melanjutkan pidatonya terkait dirinya yang dicalonkan sebagai Bupati Kabupaten Tegal 2024-2029.
“Semasa kecil saya tinggal di sini saya tidak pernah bermimpi menjadi seorang Bupati. Namun kini saya kembali ke Warureja, berdiri di hadapan Bapak/Ibu semuanya sebagai Calon Bupati. Saya mohon doa restu dan dukungan dari Bapak/Ibu semuanya,” tutur Bima.
Ia lantas menceritakan latar belakang pasangan, calon Wakil Bupati Tegal M Syaeful Mujab. Disamapikan Bima, Mujab merupakan anak seorang buruh migran atau TKW.
Bima-Mujab merupakan pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Tegal tanpa mahar politik, pasangan nol rupiah. Mereka diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Pun modal untuk kampanye juga sangat minim karena memang bukan dari keluarga konglomerat.
“Maka dari itu, kalau nanti kami pasangan Bima-Mujab bisa memenangkan Pilkada Kabupaten Tegal, maka ini adalah kemenangan rakyat, kemenangan karena kami mendapat dukungan dari rakyat yang tidak bisa dibeli dengan politik uang,” tegasnya.
Oleh karenanya, tegas Bima, kelak saat ia dan Mujab terpilih, tak akan ada bagi-bagi proyek sebagai balasan dari utang budi kepada cukong, tak ada jual-beli jabatan.
“Kami hanya modal dengkul dan urat, modal pikiran dan tenaga, yang sepenuhnya kami abdikan untuk kepentingan rakyat,” pungkas Bima. (*)