MELIHAT INDONESIA, AMERIKA SERIKAT – Mike Tyson tampaknya tidak terlalu memikirkan rekor tinju legendaris yang dimilikinya, dalam Bahasa Jawanya, ‘ora gagas’ meskipun rekor tersebut bisa saja tergoyahkan oleh Jake Paul dalam pertarungan yang akan berlangsung di AT&T Stadium, Texas, Jumat (15/11).
Duel ini disebut sebagai pertarungan profesional ke-59 bagi Tyson, yang sebelumnya sudah menjalani 58 pertandingan. Dari total tersebut, Tyson berhasil meraih 50 kemenangan, 44 di antaranya dengan knockout (KO). Jika Tyson kalah dalam pertandingan ini, hal tersebut berpotensi mengubah citra atau bahkan merusak warisan yang telah ia bangun selama bertahun-tahun.
Namun, meskipun ada kemungkinan rekor tersebut terpengaruh, Tyson tidak tampak khawatir. Saat diwawancarai oleh Interview Magazine, Tyson mengungkapkan bahwa ia tidak terlalu peduli dengan warisan atau rekornya. “Apa peduli saya dengan warisan saya?” kata Tyson, seperti dikutip dari Express.
“Saya tidak pernah tahu apa itu warisan. Orang-orang mulai menggunakan kata itu begitu saja. Bagi saya, warisan terdengar seperti ego. Saya akan segera meninggal,” lanjut Tyson, menegaskan bahwa ia lebih fokus pada hidupnya saat ini daripada memperdulikan masa depan reputasinya setelah ia meninggal.
Tyson, yang kini berusia 58 tahun, mengungkapkan bahwa bagi dirinya, rekor tidak akan berarti apa-apa bagi orang-orang setelah ia meninggal. Menurutnya, orang hanya akan melupakan siapa kita setelah kepergian kita, tanpa peduli tentang prestasi atau pencapaian yang telah dicatatkan selama hidup.
“Siapa yang peduli dengan apa yang orang pikirkan tentang saya setelah saya meninggal? Kita tidak membicarakan Charles Manson. Tidak ada yang peduli tentang siapa pun setelah mereka meninggal,” kata Tyson, menunjukkan bahwa dia tidak merasa perlu mengejar ketenaran atau pengakuan lebih lanjut dari dunia luar. (**)