Rabu, Desember 4, 2024
Beranda » Uncategorized » Obesitas Morbid, Risiko, Penyebab, dan Penanganannya

Obesitas Morbid, Risiko, Penyebab, dan Penanganannya

Melihat Indonesia

MELIHAT INDONESIA, JAKARTA – Obesitas morbid tidak hanya berdampak pada penampilan fisik, tetapi juga meningkatkan risiko berbagai penyakit berbahaya, seperti diabetes, hipertensi, sleep apnea, aterosklerosis, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.

Penyebab Obesitas Morbid

Tubuh membutuhkan energi yang diperoleh dari kalori untuk berfungsi dengan baik. Kalori digunakan lebih banyak saat kita aktif bergerak atau berolahraga. Namun, jika tubuh tidak bergerak cukup, kalori akan disimpan sebagai lemak. Obesitas morbid terjadi ketika lemak menumpuk secara berlebihan dalam tubuh. Ada dua penyebab utama lemak berlebihan:

  1. Kurangnya Aktivitas Fisik: Kurangnya olahraga membuat kalori tidak digunakan secara efektif dan menjadi lemak.
  2. Pola Makan Tidak Sehat: Konsumsi makanan cepat saji dan minuman manis tinggi kalori juga berkontribusi pada penumpukan lemak.

Selain faktor utama tersebut, beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi obesitas morbid adalah:

  • Kelainan Genetik: Seperti sindrom Prader-Willi atau sindrom Cohen.
  • Kondisi Medis Tertentu: Seperti hipotiroidisme, PCOS, atau sindrom Cushing.
  • Penggunaan Obat: Beberapa obat seperti antidepresan atau kortikosteroid dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
  • Kekurangan Istirahat: Kurang tidur meningkatkan hormon ghrelin yang meningkatkan nafsu makan.
  • Stres: Stres berlebihan meningkatkan hormon kortisol, yang dapat menyebabkan penumpukan lemak.
  • Pertambahan Usia: Mengubah kebutuhan kalori dan hormon tubuh.
  • Kehamilan: Kenaikan berat badan yang signifikan selama kehamilan.
  • Gaya Hidup Tidak Sehat: Pola makan dan aktivitas sehari-hari yang buruk.

Gejala Obesitas Morbid

Obesitas morbid dapat dikenali melalui nilai Indeks Massa Tubuh (IMT). Jika IMT seseorang lebih dari 40, itu menandakan obesitas morbid. Gejala umum dari obesitas morbid meliputi:

  • Sesak napas
  • Berkeringat berlebihan
  • Mendengkur saat tidur
  • Mudah lelah
  • Sulit beraktivitas fisik
  • Nyeri pada sendi dan punggung
  • Masalah kulit akibat kelembapan berlebihan
  • Rasa kurang percaya diri atau terisolasi

Kapan Harus ke Dokter

Jika Anda mengalami penambahan berat badan yang drastis, kesulitan menurunkan berat badan, atau gejala yang mempengaruhi aktivitas fisik dan kesehatan mental, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Obesitas morbid dapat mengurangi harapan hidup hingga 3–10 tahun, jadi penting untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan medis.

Diagnosis Obesitas Morbid

Dokter akan memulai dengan wawancara terkait riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik, termasuk pengukuran berat badan, tinggi badan, tekanan darah, dan irama jantung. IMT dihitung dengan rumus: berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m²). Misalnya, dengan berat 110 kg dan tinggi 170 cm, IMT-nya adalah 38, yang tergolong obesitas morbid.

IMT dikategorikan sebagai berikut:

  • Berat Badan Terlalu Rendah: Kurang dari 18,5
  • Normal: 18,5 sampai 22,9
  • Berat Badan Berlebih: 23 sampai 24,9
  • Obesitas Tingkat 1: 25 sampai 29,9
  • Obesitas Tingkat 2: 30 sampai 37,4
  • Obesitas Morbid: 37,5 atau lebih

Dokter juga mungkin akan mengukur lingkar pinggang untuk menilai risiko komplikasi seperti diabetes atau penyakit jantung. Lingkar pinggang yang lebih dari 80 cm pada wanita dan 90 cm pada pria menunjukkan risiko tinggi.

Pengobatan Obesitas Morbid

Penanganan obesitas morbid melibatkan beberapa pendekatan, tergantung pada kondisi pasien:

  1. Diet: Hindari diet yang menjanjikan penurunan berat badan cepat. Fokuslah pada pola makan sehat yang rendah kalori dan tinggi serat.
  2. Olahraga: Rutin berolahraga dengan intensitas sedang seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang selama 30 menit per hari, 5 hari dalam seminggu.
  3. Obat-obatan: Beberapa obat seperti Orlistat, Phentermine, Liraglutide, dan Bupropione bisa membantu menurunkan berat badan, tetapi harus digunakan dengan pengawasan dokter.
  4. Operasi: Jika diet dan olahraga tidak efektif, dokter mungkin merekomendasikan operasi bariatrik seperti gastric bypass, gastric banding, atau gastric sleeve.

Komplikasi Obesitas Morbid

Jika tidak ditangani dengan baik, obesitas morbid dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk:

  • Diabetes tipe 2
  • Sindrom metabolik
  • Kadar kolesterol tinggi
  • Penyakit jantung dan pembuluh darah
  • Gangguan pernapasan
  • Kanker
  • Osteoarthritis
  • Inkontinensia urine
  • Perlemakan hati
  • Batu empedu
  • GERD
  • Infertilitas
  • Disfungsi ereksi
  • Perburukan gejala COVID-19

Komplikasi ini juga bisa berdampak pada kualitas hidup dan kesehatan mental, seperti masalah dalam kehidupan seks, isolasi sosial, rasa malu, dan depresi.

Pencegahan Obesitas Morbid

Untuk mencegah obesitas morbid, lakukan langkah-langkah berikut:

  • Meningkatkan Aktivitas Fisik: Berolahraga selama 150–300 menit per minggu.
  • Menjaga Pola Makan: Konsumsi makanan tinggi serat dan kurangi gula serta lemak.
  • Menimbang Berat Badan: Lakukan pemantauan berat badan secara berkala.
  • Mengelola Stres: Lakukan relaksasi untuk menurunkan kadar stres.
  • Mencukupi Waktu Tidur: Pastikan tidur yang cukup setiap malam.

Catat menu dan waktu makan Anda untuk menghindari kebiasaan makan berlebih dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. (**)

Recent PostView All

Leave a Comment

Follow Us

Recent Post

Adblock Detected

Please support us by disabling your AdBlocker extension from your browsers for our website.

Diterbitkan oleh PT. Gaspol Media Indonesia

Direktur: Rizky Kurniadi 

Pemimpin Redaksi : Roziki

Redaksi: Fathurrahman, Mayda, Zashinta, Pangesti, Kiki, Nico 

Grafis: Immanullah, Wahyu 

Keuangan dan admin: Meyta, Yusrilia

Pemasaran dan Iklan: Nadiva, Krismonika

Kantor Pusat: Kagokan RT.01/RW.04, Gatak, Sukoharjo

Biro Jateng:  Jl Stonen Kavling 7A Kota Semarang

Telp: 0811313945

Email redaksi: redaksi@melihatindonesia.id 

Email iklan: iklan@melihatindonesia.id 

Copyright @ 2024 Melihat Indonesia. All Rights Reserved