MELIHAT INDONESIA, JAKARTA – Insiden penembakan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah menyoroti pentingnya keamanan presiden sebagai prioritas utama yang tidak dapat dinegosiasikan. Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, dengan tegas menegaskan urgensi perlindungan terhadap kepala negara dari ancaman yang mungkin mengintai.
Ari menekankan bahwa Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) selalu siap siaga dalam menjalankan tugasnya untuk melindungi presiden.
Paspampres dilengkapi dengan berbagai perlengkapan canggih dan dilatih secara khusus untuk menghadapi berbagai situasi darurat. Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan aparat keamanan lainnya untuk memastikan tidak ada celah dalam sistem pengamanan.
Lebih lanjut, Ari menjelaskan bahwa koordinasi antara Paspampres dan berbagai elemen keamanan nasional sangatlah vital. Kolaborasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengawasan, intelijen, hingga tindakan preventif yang diperlukan untuk menghadapi potensi ancaman.
Langkah-langkah ini dianggap penting untuk memberikan perlindungan maksimal kepada presiden, sekaligus memastikan stabilitas dan keamanan negara secara keseluruhan.
Keselamatan presiden bukan hanya tanggung jawab Paspampres, tetapi juga merupakan kepentingan nasional yang melibatkan seluruh aparat keamanan.
Ari menambahkan bahwa insiden seperti penembakan mantan Presiden Trump seharusnya menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk selalu meningkatkan kewaspadaan.
Dalam konteks ini, keamanan presiden harus selalu diutamakan untuk menjaga kelangsungan pemerintahan dan kepercayaan publik terhadap aparat keamanan.
“Keamanan presiden senantiasa menjadi prioritas tertinggi dari Paspampres yang didukung penuh aparat keamanan lainnya,” ujar Ari melalui keterangan tertulis, Minggu, (14/7/2024).
Ari menyebut bahwa Pasprampes dalam melaksanakan tugasnya selalu bertindak waspada. Meski demikian, Paspampres juga memberikan ruang fleksibel bagi Presiden Joko Widodo untuk berinteraksi dengan rakyat.
“Paspampres selalu bertindak waspada, dengan tetap memberikan ruang fleksibilitas bagi Presiden Jokowi untuk berinteraksi dengan rakyat, tetapi keamanannya terjaga,” tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku terkejut dan sedih dengan adanya insiden penembakan mantan Presiden AS Donald Trump. Hal itu diungkapkan Jokowi melalui unggahan di media sosial X (Twitter) miliknya @Jokowi, Minggu, (14/7/2024).
“Saya terkejut dan sedih atas kejadian penembakan terhadap mantan Presiden Donald Trump hari ini,” tulis Jokowi.
Ia kemudian mengecam segala bentuk tindakan kekerasan dalam kehidupan berdemokrasi. “Segala bentuk kekerasan tidak dapat dibenarkan di dalam kehidupan berdemokrasi di seluruh dunia,” tambahnya.
Mantan wali kota Solo itu kemudian mendoakan kesembuhan bagi Trump dan semua korban dalam insiden itu. “Doa saya bagi kesembuhannya dan semua orang yang menjadi korban pada insiden ini,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Trump ditembak dan terkena telinganya saat kampanye di Pennsylvania, yang menurut Biro Investigasi Federal (FBI) adalah upaya pembunuhan. Kandidat presiden dari Partai Republik itu baru saja memulai pidatonya ketika tembakan terdengar.
Trump (78) memegang telinga kanannya dengan tangan kanannya, lalu menurunkan tangannya untuk melihatnya dan berlutut di belakang podium sebelum agen dinas rahasia mengerumuni dan menutupinya.
Dia muncul sekitar satu menit kemudian, dengan bercak darah di sebelah kanan wajahnya. Kandidat presiden dari Partai Republik itu mengepalkan tinjunya dan meneriaki penonton sebelum digiring keluar panggung.
Dinas rahasia mengungkapkan, pelaku penembakan tewas, satu peserta rapat umum tewas dan dua penonton lainnya terluka. Para pemimpin dunia bereaksi kaget terhadap upaya pembunuhan terhadap mantan presiden AS saat kampanye menjelang pemilu. (**)