MELIHAT INDONESIA – Microsleep saat berkendara adalah kondisi berbahaya yang perlu diwaspadai, terutama ketika seseorang mengemudi dalam keadaan kurang tidur atau sangat lelah.
Microsleep terjadi tanpa disadari dan membuat pengemudi kehilangan konsentrasi selama beberapa detik, cukup lama untuk memicu kecelakaan di jalan.
Bahaya Microsleep Saat Berkendara
Microsleep yang terjadi saat berkendara bahkan dalam hitungan detik bisa berakibat fatal. Ketika pengemudi mengalami microsleep:
•Kontrol kendaraan hilang sementara: Pengemudi mungkin tidak memegang setir dengan kuat atau tidak menyesuaikan arah, sehingga kendaraan bisa keluar jalur atau bertabrakan.
•Reaksi melambat: Otak tidak sepenuhnya sadar untuk merespons kondisi jalan, seperti kendaraan lain yang mendadak berhenti atau adanya hambatan di jalan.
•Kecelakaan fatal: Microsleep sering dikaitkan dengan kecelakaan tunggal di jalan raya, terutama pada kecepatan tinggi.
Tanda-Tanda Mengalami Microsleep
Pengemudi mungkin tidak selalu menyadari bahwa mereka mengalami microsleep, tetapi beberapa tanda berikut bisa menjadi peringatan:
•Mengantuk parah: Merasa sangat sulit untuk membuka mata atau berkedip berkali-kali.
•Lupa jarak tempuh: Tidak ingat melewati beberapa titik di jalan.
•Menguap berulang kali dan sulit fokus.
•Merasa pusing atau tidak nyaman.
Cara Mencegah Microsleep Saat Berkendara
1.Istirahat Cukup Sebelum Berkendara: Pastikan Anda tidur 7–9 jam sebelum mengemudi, terutama untuk perjalanan jarak jauh.
2.Ambil Waktu Istirahat Secara Teratur: Berhenti setiap 2 jam atau setelah mengemudi selama 100 km untuk beristirahat dan merenggangkan badan.
3.Hindari Mengemudi pada Jam-Jam Rawan Mengantuk: Hindari berkendara pada dini hari atau tengah malam, ketika tubuh secara alami mengantuk.
4.Berbagi Tugas Mengemudi: Jika bepergian dengan orang lain, gantianlah mengemudi.
5.Hindari Alkohol dan Obat Penenang: Bahkan dalam dosis kecil, keduanya bisa meningkatkan rasa kantuk. (*)
