Sabtu, Juli 27, 2024
Beranda » Headline » Sejarah Opor Ayam Jadi Jadi ‘Menu Wajib’ Lebaran di Indonesia, Modifikasi Kuliner India-Arab

Sejarah Opor Ayam Jadi Jadi ‘Menu Wajib’ Lebaran di Indonesia, Modifikasi Kuliner India-Arab

Melihat Indonesia

MELIHAT INDONESIA – Opor ayam adalah makanan wajib yang paling ditunggu-tunggu saat Hari Raya Idulfitri. Makanan ini dikenal oleh hampir seluruh masyarakat di nusantara. Untuk menyantapnya, opor ayam biasanya dipasangkan dengan ketupat, sambal kentang dan rendang.

Masakan ini sudah ada sejak dari zaman dahulu yang hingga kini masih menjadi makanan identik di hari lebaran. Banyak masyarakat Indonesia berpikir bahwa opor ayam ini berasal dari Indonesia. Namun, nyatanya, opor ayam ini merupakan makanan hasil modifikasi dari budaya asing.

Penasaran dengan asal usul sejarah opor ayam? simak penjelasan berikut ini.

Sejarawan kuliner Fadly Rahman mengungkapkan, bahwa opor merupakan makanan hasil modifikasi dari masakan dua negara yakni India dan Arab. Jika di India memiliki kari sebagai makanan khasnya, maka di Arab mempunyai gulai sebagai makanan khasnya. Kemudian kedua makanan tersebut menghasilkan opor yang menjadi masakan hasil penyatuan budaya Indonesia dengan budaya asing atau akulturasi.

Masakan kari dan gulai ini pertama kali masuk ke kawasan-kawasan pesisir di Indonesia yang telah tersentuh dengan agama Islam. Opor ayam pertama kali diperkenalkan oleh orang Arab dan India.

Selain itu, kawasan pesisir Indonesia yang dikenalkannya yakni Sumatera, Jawa dan Selat Malaka. Hal itu yang membuat opor ayam bisa didapatkan di wilayah yang berakar dari budaya Melayu dan Jawa.

Opor ayam juga bentuk asimilasi dari Kerajaan Mughal di India. Pada zaman itu, terdapat sajian yang bernama “Qorma” yang diambil dari bahasa Urdu yang merupakan sebuah cara memasak daging dengan memakai susu atau yoghurt.

Sedangkan di Indonesia, opor ayam dimasak memakai santan. Sajian ini masuk pertama kali melalui pesisir sesuai dengan catatan pada abad ke-16 dituliskan bahwa saudagar-saudagar India berdagang di pesisir pantai.

Kuah khas opor ayam
Sajian opor ayam ini memiliki kuah yang disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Kuah opor ini cenderung lebih encer dibandingkan dengan kuah kari dan gulai. Makanan khas lebaran ini memiliki dua warna kuah yang berbeda yakni kuah berwarna kuning dan kuah berwarna putih.

Kuah yang berwarna kuning, berasal dari bumbu alami kunyit dan berasal dari pengaruh budaya India. Sementara kuah berwarna putih ini didominasi oleh santan dan perpaduan dari budaya kuliner Tionghoa dan Jawa.

Pada perayaan lebaran, opor dipadukan dengan ketupat, sementara budaya kuliner Tionghoa menyajikan opor dan lontong dalam perayaan Cap Go Meh. Kemiripan dalam budaya kuliner ini juga menyatakan bahwa terdapat korelasi antar budaya Tionghoa dan Hari Raya Idulfitri. (*)

Recent PostView All

Leave a Comment

Follow Us

Recent Post

Diterbitkan oleh PT. Gaspol Media Indonesia

Direktur: Rizky Kurniadi 

Pemimpin Redaksi : Roziki

Redaksi: Fathurrahman, Mayda, Zashinta, Pangesti, Kiki, Nico 

Grafis: Immanullah, Wahyu 

Keuangan dan admin: Meyta, Yusrilia

Pemasaran dan Iklan: Nadiva, Krismonika

Kantor Pusat: Kagokan RT.01/RW.04, Gatak, Sukoharjo

Biro Jateng:  Jl Stonen Kavling 7A Kota Semarang

Telp: 0811313945

Email redaksi: redaksi@melihatindonesia.id 

Email iklan: iklan@melihatindonesia.id 

Copyright @ 2024 Melihat Indonesia. All Rights Reserved

Adblock Detected

Please support us by disabling your AdBlocker extension from your browsers for our website.