MELIHAT INDONESIA, BANJARNEGARA – Di balik kesuksesan Desa Wisata Pagak, Banjarnegara, ada sosok inspiratif yang telah mengorbankan waktu dan tenaga demi mewujudkan impian besar bagi desanya. Dialah Dimas Diyan Pradikta, seorang penggiat wisata sekaligus content creator yang telah menjadi pelopor dalam pengembangan desa wisata ini.
Jejak Awal Sang Pelopor
Lahir di Banjarnegara pada 22 April 1991, Dimas adalah putra pertama dari pasangan Masdur, seorang pensiunan PNS, dan Suharyanti, seorang ibu rumah tangga yang juga pedagang. Semangatnya dalam bidang pariwisata sudah terlihat sejak masa kuliah di STIE Tamansiswa Banjarnegara, di mana ia mengambil jurusan Manajemen. Takdir membawanya ke Desa Pagak pada tahun 2017, saat ia menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Siapa sangka, program KKN yang dirancangnya bersama tim justru menjadi cikal bakal Desa Wisata Pagak yang berkembang pesat hingga hari ini. Program yang awalnya hanya sekadar konsep kini telah menjadi kebanggaan Kabupaten Banjarnegara.
Cinta dan Dedikasi dalam Satu Tempat
KKN tak hanya membawa Dimas pada pengabdian desa, tetapi juga mempertemukannya dengan sang istri, Anisa Kusuma Wardani. Anisa, yang kini menjabat sebagai Sekretaris Desa Pagak, menjadi pendamping setia dalam perjuangan membangun desa wisata. Mereka menikah pada 15 November 2018 dan dikaruniai seorang putri bernama Pradikta Bilqis Abidah.
Dari Konsep ke Realisasi
Bersama Pemerintah Desa Pagak di bawah kepemimpinan Sudarwo, Dimas merancang perencanaan matang untuk Desa Wisata Pagak. Prosesnya tidak mudah—diperlukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak, mulai dari masyarakat, akademisi, hingga pemerintah. Setelah melalui berbagai musyawarah, Desa Wisata Pagak akhirnya mendapatkan Surat Keputusan sebagai Desa Wisata pada November 2017.
Festival Layang-Layang dan pemutaran film potensi desa menjadi langkah awal memperkenalkan desa ini kepada publik. Kegiatan ini turut mengundang Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara serta berbagai media, yang semakin memperkuat eksistensi Desa Wisata Pagak.
Langkah Demi Langkah Menuju Kesuksesan
Sejak 2019, pengelolaan Desa Wisata Pagak berada di bawah BUMDes Astagina. Dimas didaulat sebagai Kepala Unit Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di mana ia berperan dalam menyusun berbagai program pengembangan. Berkat upayanya, desa ini mendapat berbagai bantuan pengembangan dari pemerintah pusat hingga provinsi.
Keikutsertaan Desa Wisata Pagak dalam berbagai ajang perlombaan juga membuahkan hasil. Tahun 2021, desa ini masuk dalam 300 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia, meraih Juara 2 Nasional dalam BCA Desa Wisata Award, dan masuk 10 besar Desa Wisata Brilian oleh BRI. Terbaru, Desa Wisata Pagak menyabet Juara 1 pada Gelar Desa Wisata Jawa Tengah 2024.
Perjalanan sebagai Content Creator dan Penggiat Wisata
Selain aktif di sektor wisata, Dimas juga seorang content creator yang aktif mempromosikan destinasi wisata di Banjarnegara dan Jawa Tengah. Dengan berbagai sertifikat yang dimilikinya, termasuk BNPS Pelaksana Kewirausahaan dan BNSP Kepemanduan Ekowisata, ia berusaha memperluas jaringan dan meningkatkan kualitas pengelolaan desa wisata.
Kiprahnya sebagai jurnalis sejak 2014 juga membantunya dalam menyebarluaskan informasi. Ia pernah menjadi reporter, editor, hingga pimpinan redaksi di berbagai media lokal. Kini, ia tetap aktif sebagai Editor dan Content Creator di Banjarnegaraku.com.
Tugas Baru di Wonosobo
Tahun 2023 menjadi titik baru dalam perjalanan karier Dimas. Ia lolos seleksi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan mulai bertugas pada 1 April 2024 di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo sebagai Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif.
Meski kini berada di Wonosobo, komitmen Dimas terhadap pengembangan Desa Wisata Pagak tak surut. Ia tetap menjalin komunikasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keberlanjutan desa wisata yang telah dibangunnya.
Masa Depan yang Penuh Harapan
Dimas Diyan Pradikta adalah bukti nyata bahwa pengabdian bisa lahir dari mana saja, bahkan dari program KKN yang tak terduga. Dengan semangat, kerja keras, dan dukungan dari berbagai pihak, ia berhasil membawa Desa Wisata Pagak ke peta wisata nasional. Kisahnya menjadi inspirasi bahwa setiap orang bisa berkontribusi bagi daerahnya—asal ada niat dan tekad yang kuat. (**)