MELIHAT INDONESIA, MAKKAH – Dalam rangka menyambut pelaksanaan puncak ibadah haji, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan sebanyak 1.169 tenda di Arafah.
Tenda-tenda ini akan digunakan untuk menampung sekitar 213.275 jemaah haji Indonesia yang akan melaksanakan ibadah wukuf di Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah 1445 Hijriah, yang jatuh pada tanggal 15 Juni 2024 menurut penanggalan Hijriah.
Persiapan tenda ini merupakan bagian dari upaya besar PPIH Arab Saudi dalam memastikan kenyamanan dan keamanan jemaah haji Indonesia selama pelaksanaan wukuf di Arafah.
Setiap tahunnya, Arafah menjadi titik kumpul yang sangat penting bagi jutaan jemaah haji dari seluruh dunia, termasuk ribuan jemaah haji Indonesia, yang berkumpul untuk berdoa dan bertafakur di tempat yang dianggap suci ini.
Pengaturan tenda ini juga menggambarkan komitmen PPIH Arab Saudi dalam menyediakan fasilitas yang memadai bagi jemaah haji, sehingga mereka dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan tenang di bawah cahaya matahari di dataran luas Arafah.
Mengutip kemenag.go.id, dengan demikian, prosesi wukuf di Arafah dapat berlangsung secara tertib dan efisien, memungkinkan jemaah haji untuk mengalami momen spiritual yang mendalam dalam ibadah haji mereka.
Saat tiba di Arafah, para petugas haji, satgas Arafah, langsung mengecek sejumlah fasilitas seperti kondisi tenda, ketersediaan air, toilet, dan memanifes jumlah kasur.
“Setiap maktab memiliki ukuran yang bervariasi. Mulai dari tenda yang berkapasitas 100 sampai dengan 300 jemaah,” ujar Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Arafah, Abduh Dhiya’ur Rahman, ketika melakukan pengecekan di maktab.
Dari hasil pengecekan, fasilitas maktab sudah berfungsi dengan baik. “Listrik dan AC menyala dengan baik, air juga tersedia,” ujarnya.
Sejak dini hari tadi, pengecekan dilakukan pada fasilitas utama, hingga kelengkapan lainnya. Pengecekan dilakukan sebelum jemaah tiba di Arafah.
“Tenda harus siap digunakan ketika jemaah datang dan dipastikan tidak ada orang lain, selain jemaah haji Indonesia reguler yang berhak di dalam tenda,” ujarnya.
Menurutnya, pengecekan akan terus dilakukan secara berkala hingga jamaah menempati maktabnya masing-masing. Para petugas juga akan berjaga di setiap maktab, guna memastikan tenda yang digunakan oleh jamaah Indonesia tidak ditempati oleh jamaah dari negara lain. (**)