75

MELIHAT INDONESIA, CILACAP – Dalam era digital dan serbuan iklan skincare yang masif, di tahun 2025 ini masih saja ada kabar orang-orang terjebak dalam pilihan produk kecantikan tanpa tahu dampak jangka panjangnya. Untuk menjawab keresahan ini, Apt. Laeli Fitriyati, M.Farm, seorang praktisi kesehatan dan farmasi sekaligus Owner Ardelia Beauty Skincare Kebumen, hadir memberikan edukasi dalam Daurah Ummahat 1446 H yang digelar beberapa waktu lalu di SMP Islam Al Irsyad Cilacap.

Di hadapan guru TK, SD, SMP, SMA, dan dosen Al Irsyad Cilacap ini, Laeli membuka sesi dengan topik yang sangat dekat dengan keseharian mereka: masalah kulit wajah. Mulai dari jerawat, kulit kusam, hingga kulit sensitif, ia memperkenalkan beragam kondisi kulit secara ilmiah namun tetap mudah dipahami.

Laeli menjelaskan bahwa memahami struktur kulit sangat penting sebelum memilih produk perawatan. Ia pun mengajak para peserta mengenali susunan kulit, terutama lapisan epidermis, yang menjadi lapisan utama dalam kontak dengan produk kosmetik.

Tak hanya itu, ia juga menyoroti bahaya zat kimia berbahaya dalam kosmetik. Merkuri, pewarna sintetis, asam retinoat, dan hidrokinon menjadi sorotan utama. “Zat-zat ini bisa menimbulkan efek serius pada tubuh, mulai dari iritasi, kerusakan kulit permanen, hingga gangguan organ dalam,” tegas Laeli.

Masing-masing zat dijelaskan secara detail: merkuri dapat merusak ginjal dan sistem saraf; pewarna sintetis bisa memicu alergi; asam retinoat bila digunakan tanpa resep bisa menyebabkan pengelupasan ekstrem; dan hidrokinon, meskipun dikenal sebagai pencerah kulit, punya risiko karsinogenik jika dipakai jangka panjang.

Laeli juga membekali peserta dengan pemahaman dasar mengenai produk perawatan kulit harian, dimulai dari facial wash. “Facial wash itu bukan sabun biasa. Ia dirancang untuk membersihkan hingga ke pori-pori tanpa menghilangkan kelembapan alami kulit,” jelasnya.

Ia merinci manfaat facial wash: membersihkan wajah menyeluruh, mengurangi minyak berlebih, memberi efek segar, mencegah jerawat, dan bahkan mendukung regenerasi kulit. “Produk pembersih yang tepat juga membuat skincare berikutnya menyerap lebih optimal,” tambahnya.

Toner juga tak luput dari bahasan. Menurutnya, toner bukan sekadar cairan penyegar. “Fungsinya menyeimbangkan pH kulit, mengecilkan pori, hingga membantu penyerapan skincare lanjutan,” katanya. Ia juga menjelaskan bahwa toner bisa diformulasikan sesuai kebutuhan kulit, seperti jerawat atau kulit kusam.

Pembahasan berlanjut ke pelembap dan pelindung kulit dari sinar matahari. Laeli memaparkan perbedaan mendasar antara sunscreen, sunblock, dan suncare. “Sunscreen menyaring sinar UVB, sementara sunblock memantulkan sinar UVA. Kombinasi keduanya disebut suncare, yang memberikan perlindungan menyeluruh,” ungkapnya.

Ia mengingatkan pentingnya menggunakan pelindung matahari sejak remaja. “Efek sinar UV itu akumulatif. Semakin dini melindungi kulit, semakin kecil risiko penuaan dini dan kanker kulit,” ujarnya.

Sebagai penutup sesi, Laeli memberikan resep alami untuk perawatan kulit: masker kopi dan tepung beras. “Masker ini membantu mencerahkan dan mengangkat sel kulit mati secara lembut,” katanya sembari mempraktikkan cara pembuatannya.

Masker ini dibuat dari satu sendok makan bubuk kopi tanpa ampas, satu sendok makan tepung beras, dan dicampur pelarut alami seperti air mawar atau toner. Setelah digunakan selama 20 menit dan dibilas, kulit terasa lebih segar. “Cukup digunakan dua kali seminggu,” tambah Laeli.

Antusiasme para peserta terlihat jelas, banyak dari mereka mencatat dan bertanya aktif tentang cara memilih produk aman dan menghindari skincare abal-abal.

Acara ini sekaligus menjadi alarm bagi masyarakat agar lebih peduli terhadap kandungan produk yang mereka gunakan sehari-hari.

Dengan pendekatan edukatif dan penuh semangat, Laeli berhasil menjembatani ilmu farmasi dengan dunia kecantikan dan kesehatan kulit yang penuh warna, sekaligus membekali mereka dengan pengetahuan dasar merawat diri secara aman dan ilmiah.

“Jangan asal glowing, tapi pastikan kulitmu sehat dan aman,” tutup Laeli dengan senyum. (**)