MELIHAT INDONESIA, PURBALINGGA – Pemerintah Kabupaten Purbalingga mengibarkan semangat baru lewat pencanangan Kampung Pancasila di Kelurahan Purbalingga Kulon, Sabtu (26/04/2025). Acara ini dipimpin langsung Wakil Bupati Dimas Prasetyahadi sebagai bagian dari upaya menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat.
Dalam orasinya, Dimas menekankan bahwa Pancasila bukan hanya slogan manis di ruang-ruang pidato, melainkan harus nyata hadir dalam sikap dan perilaku sehari-hari warga.
“Pengamalan Pancasila itu sederhana. Mulailah dari melaksanakan ajaran agama dengan sungguh-sungguh, menjaga lisan dan tindakan, serta membiasakan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan,” tegas Dimas di hadapan warga dan Forkopimda.
Ia mengingatkan, bangsa besar ini hanya bisa bertahan bila setiap individunya sungguh-sungguh hidup dalam semangat Pancasila, tanpa harus menunggu momentum seremonial.
Pencanangan Kampung Pancasila, lanjut Dimas, diharapkan menjadi contoh nyata bahwa keberagaman bukan ancaman, melainkan kekuatan.
“Kita harus sadar, Pancasila lahir dari rahim bangsa ini sendiri, bukan titipan siapa-siapa. Kalau kita mengaku cinta negeri ini, buktikan dengan perilaku yang mencerminkan Pancasila,” seru Dimas.
Pada kesempatan itu, Dimas juga menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat Purbalingga Kulon yang dinilai mampu mempertahankan harmoni sosial di tengah pluralitas kepercayaan dan budaya.
Menguatkan pernyataan Dimas, Komandan Kodim 0702/Purbalingga Letkol Inf Untung Iswahyudi mengungkapkan alasan pemilihan Purbalingga Kulon sebagai lokasi percontohan Kampung Pancasila.
“Kelurahan ini sudah membuktikan bahwa perbedaan keyakinan tidak menghalangi persatuan. Rumah ibadah berdampingan, warga saling bergotong royong tanpa memandang latar belakang,” ujar Letkol Untung.
Menurut Letkol Untung, keberadaan Kampung Pancasila menjadi benteng moral sekaligus benteng sosial yang akan memperkokoh keamanan wilayah.
Ia menegaskan, keamanan bukan semata soal kekuatan aparat, melainkan berakar dari kesadaran kolektif masyarakat untuk saling menjaga.
“Kalau pondasi Pancasila di tingkat desa kuat, maka ancaman apapun terhadap negara akan dengan sendirinya lemah,” tambah Letkol Untung.
Pencanangan ini diharapkan bisa menjadi percikan api yang membakar semangat daerah-daerah lain untuk mengembangkan kampung-kampung berbasis Pancasila.
Di Kabupaten Purbalingga sendiri, selain Kampung Pancasila, sudah berdiri satu desa toleransi dan 12 desa pelopor Pancasila yang terus diperkuat keberadaannya.
Seusai acara, Dimas bersama Letkol Untung menyempatkan diri meninjau deretan stan UMKM lokal yang memamerkan produk-produk unggulan khas Purbalingga.
Mereka juga menghadiri peresmian Rumah Doa Griya Tabernakel yang berdiri di kawasan Klenteng Hok Tek Bio, simbol konkret dari kerukunan antarumat beragama.
Langkah ini mempertegas bahwa penguatan Pancasila di Purbalingga tidak sebatas kata-kata, melainkan dijalankan lewat tindakan nyata yang melibatkan semua kalangan.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga menegaskan komitmennya untuk terus memperluas gerakan ini ke berbagai penjuru desa.
Dimas menutup pesannya dengan mengajak seluruh masyarakat agar tidak hanya menghafal lima sila, tetapi benar-benar menghidupkannya dalam keseharian.
“Kalau benar cinta Pancasila, buktikan dengan saling menghargai, berbagi, dan mengedepankan persatuan,” pungkasnya penuh semangat. (**)
