MELIHAT INDONESIA, SEMARANG – KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang akrab disapa Gus Baha, dikenal sebagai sosok ulama sederhana dengan gaya dakwah yang penuh makna. Dalam ceramah-ceramahnya yang tersebar di berbagai platform, Gus Baha sering membagikan kata-kata bijak yang mampu menyentuh hati, memancing introspeksi, dan memberikan panduan hidup yang mendalam. Berikut adalah rangkuman beberapa kata bijak dari Gus Baha yang penuh makna dan relevan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Mengukur Kapasitas Diri dan Harapan
“Dirimu dengan kapasitasmu sendiri tidak bisa mewujudkan semua yang kamu inginkan, lalu bagaimana bisa kamu berharap orang lain mewujudkan keinginanmu?”
Gus Baha mengingatkan kita untuk memahami batasan diri dan tidak menggantungkan harapan yang berlebihan pada orang lain.
2. Keberkahan dalam Kebingungan
“Bingung itu penting. Barokahnya bingung, orang menjadi tidak sombong dan tidak merasa paling tahu.”
Bagi Gus Baha, kebingungan adalah bagian dari pembelajaran yang menumbuhkan kerendahan hati. Bingung membuka ruang untuk refleksi, yang pada akhirnya dapat memperdalam pemahaman kita.
3. Sedekah dalam Bentuk Sederhana
“Tidak sedekah tapi suka jajan itu sudah sedekah. Memberi keuntungan 200 perak lebih sopan daripada sedekah 2000 yang mungkin menyinggung penerima.”
Melalui ungkapan ini, Gus Baha menunjukkan bahwa kebaikan bisa dilakukan dalam hal kecil, seperti mendukung pedagang kecil. Tindakan kecil yang tulus bisa lebih berharga.
4. Kesulitan Ketaatan dan Kesabaran
“Sibuk terberat adalah taat. Sedangkan taat terberat adalah sabar disetiap keadaan.”
Ia mengajarkan bahwa ketaatan memerlukan kesabaran besar dalam menghadapi segala situasi.
5. Menghindari Balas Dendam
“Sepintar apapun kamu, kalau masih membalas perilaku jahat orang lain, itu tandanya kamu bodoh.”
Gus Baha mengingatkan kita bahwa kebijaksanaan terletak pada kemampuan mengendalikan diri dan tidak terjebak dalam siklus balas dendam.
6. Menghadapi Masalah dengan Sabar
“Nabi saja kalau keluar dari masalah, beliau dapat masalah baru. Lah kamu kok inginnya bebas dari masalah, ya gak bisa.”
Masalah adalah bagian dari kehidupan yang harus diterima dengan lapang dada, sebagaimana Nabi Muhammad SAW yang terus-menerus menghadapi tantangan.
7. Beribadah dengan Ikhlas, Bukan Kesempurnaan
“Jika ada mubaligh berkata ‘untuk apa sholat kalo tidak khusuk’, jangan dengarkan. Sebab keinginan untuk jadi sempurna itu bentuk keangkuhan manusia.”
Gus Baha mengajak kita untuk mendekat kepada Allah dengan segala keterbatasan, fokus pada ikhlas dan ketulusan dalam ibadah.
8. Tidur sebagai Tindakan Menjaga Diri
“Ciri agama itu takwa. Dan ciri utama takwa adalah meninggalkan maksiat, dan tidur adalah cara paling efektif untuk meninggalkan maksiat.”
Nasihat ini mengingatkan kita bahwa menjaga diri dari perbuatan buruk adalah bentuk takwa, dan istirahat yang cukup membantu menjaga jalan kebaikan.
9. Cinta yang Diuji oleh Luka
“Mencintai tidak cukup dengan tidak melukai yang dicintai. Tetapi, juga harus sabar saat yang dicintai melukai.”
Cinta sejati menurut Gus Baha adalah tentang kesabaran dan ketahanan saat menghadapi cobaan, termasuk dari orang yang kita cintai.
10. Berkhayal untuk Menjadi Lebih Baik
“Jika dirimu belum bisa beribadah semalaman, minimal mengkhayal dulu bahwa kelak akan jadi hamba Allah yang baik.”
Bahkan ketika belum mampu mencapai ibadah ideal, membayangkan menjadi lebih baik adalah langkah awal yang penting.
11. Lawan Cinta Adalah Ketidakpedulian
“Lawan dari cinta bukanlah benci, melainkan tidak peduli.”
Menurut Gus Baha, ketidakpedulian lebih berbahaya daripada kebencian dalam suatu hubungan.
12. Kebahagiaan dalam Kesederhanaan
“Cowok kalau ngopi itu senang sekali. Bahwa ternyata untuk senang itu gak harus selingkuh, gak harus maksiat.”
Kebahagiaan sejati bisa ditemukan dalam hal-hal sederhana dan halal, tanpa harus terjerumus pada hal negatif.
13. Melatih Rasa Syukur
“Bersyukur itu perlu terus latihan. Jangan sampai rasa syukur muncul hanya saat memiliki sesuatu.”
Gus Baha mengajarkan pentingnya bersyukur di setiap saat, bukan hanya ketika kita memiliki apa yang diinginkan.
Kata-kata bijak dari Gus Baha ini mengajak kita untuk hidup dengan lebih bijaksana, penuh syukur, dan sederhana. Dengan pendekatan yang ringan namun mengena, ia mampu menginspirasi banyak orang untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan berkualitas. Semoga nasihat ini bisa menjadi bekal bagi kita semua. (**)