MELIHAT INDONESIA, BANTEN – Sambal buroq, ikon kuliner khas Banten, menyimpan cerita unik di balik rasa pedasnya yang menggoda. Diolah dengan memadukan kulit melinjo (kulit tangkil) dan bumbu tradisional, sambal ini telah menjadi simbol warisan budaya yang tak lekang oleh waktu. Hidangan ini bukan hanya soal rasa, tetapi juga cara warga Serang, Banten, menjaga tradisi kuliner mereka.
Kulit Melinjo, Bahan Utama yang Kaya Manfaat
Bahan utama sambal buroq, kulit melinjo, memiliki tekstur kenyal yang khas. Kandungan nutrisinya cukup tinggi, termasuk serat, sehingga mendukung gaya hidup sehat. Penggunaan kulit melinjo menunjukkan kreativitas masyarakat Banten dalam memanfaatkan bahan-bahan lokal yang sering dianggap remeh.
Rahasia Dibalik Rasa Sambal Buroq
Rasa sambal buroq yang khas tercipta dari perpaduan bumbu yang kaya. Cabai merah dan hijau memberi rasa pedas yang menggugah, sementara kemiri, bawang putih, dan bawang merah menciptakan rasa gurih. Air asam Jawa menambahkan keasaman yang segar, menjadikan hidangan ini semakin kompleks namun harmonis.
Proses Pembuatan yang Sarat Tradisi
Membuat sambal buroq bukan sekadar aktivitas memasak; ini adalah bagian dari tradisi yang diwariskan turun-temurun. Prosesnya dimulai dengan mengiris tipis kulit melinjo, kemudian bumbu seperti bawang, cabai, dan jahe dihaluskan. Setelah ditumis hingga harum, bahan-bahan lain ditambahkan, termasuk lengkuas, serai, dan daun salam, yang memperkuat aroma khasnya.

Cara Menyajikan Sambal Buroq
Di Banten, sambal buroq sering disajikan bersama nasi hangat, menjadi lauk pendamping yang sempurna. Beberapa warga menjadikannya oleh-oleh bagi jemaah sepulang dari pengajian. Tradisi ini memperlihatkan bahwa sambal buroq tidak hanya menjadi makanan, tetapi juga simbol silaturahmi dan penghormatan.
Keunikan Sambal Buroq Sebagai Oleh-oleh Religius
Di Serang, yang dikenal sebagai Kota Madani, sambal buroq memiliki peran khusus. Warga kerap memberikannya sebagai oleh-oleh kepada tamu atau jemaah. Praktik ini memperlihatkan bagaimana kuliner lokal mampu menjadi bagian dari ritual keagamaan dan kehidupan sosial.
Resep Sambal Buroq: Membawa Cita Rasa Banten ke Meja Anda
Berikut adalah resep sederhana untuk mencoba membuat sambal buroq di rumah:
Bahan-bahan:
250 gram kulit melinjo, iris tipis
6 butir bawang merah
3 siung bawang putih
4 butir kemiri
5 buah cabai merah
5 buah cabai hijau, iris serong
2 ruas lengkuas, memarkan
1 ruas jahe
2 batang serai, memarkan
2 lembar daun salam
2 sdm air asam Jawa
Sedikit terasi udang
Gula dan garam secukupnya
300 ml air
Cara Membuat:
Tumis bumbu halus (bawang merah, bawang putih, kemiri, cabai merah, terasi, dan jahe) hingga harum.
Masukkan lengkuas, serai, dan daun salam.
Tambahkan air, lalu masukkan irisan kulit melinjo.
Masukkan cabai hijau, air asam, gula, dan garam. Masak hingga kuah menyusut.
Koreksi rasa, angkat, dan sajikan.
Menjaga Kelestarian Kuliner Khas Banten
Keberadaan sambal buroq di tengah arus modernisasi menjadi bukti nyata kekuatan tradisi kuliner lokal. Dengan terus memperkenalkannya kepada generasi muda, sambal ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas Banten.
Sambal buroq lebih dari sekadar makanan; ia adalah jembatan budaya dan simbol kehangatan masyarakat Banten. Cita rasanya yang kaya dan cerita di baliknya membuat sambal ini layak dikenal luas, tidak hanya sebagai kuliner lokal tetapi juga sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia. (**)