MELIHAT INDONESIA, JAKARTA – Duka mendalam menyelimuti arena politik Jakarta. Brando Susanto, anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, wafat di atas panggung saat tengah menyampaikan sambutan dalam acara halalbihalal bertajuk Terima Kasih Perjuangan Rakyat Jakarta di Jakarta Internasional Velodrome, Jakarta Timur, Minggu (27/4).
Momen itu berlangsung di hadapan ribuan kader PDIP, termasuk Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno, yang hadir untuk mengukuhkan semangat perjuangan partai.
Dalam tayangan video yang beredar luas, Brando—yang juga menjabat ketua panitia acara—sedang berapi-api berbicara di mimbar sebelum tiba-tiba ambruk ke depan, tubuhnya tersungkur dalam posisi seakan bersujud.
Sontak suasana berubah panik. Pramono Anung langsung menghentikan acara dan mengumumkan kabar duka tersebut dari atas podium.
“Innalillahi wa innailaihi rajiun. Sahabat kita, ketua panitia kita, Brando Susanto, yang tadi kita saksikan bersama-sama tengah memberikan sambutan, telah berpulang,” ucap Pramono dengan suara berat.
Ia pun mengajak seluruh peserta acara untuk membacakan Al-Fatihah dan mendoakan Brando agar mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.
“Mari kita kirimkan Al-Fatihah untuk almarhum Brando, semoga segala perjuangan dan amal baktinya diterima di sisi-Nya,” tambah Pramono.
Brando dikenal sebagai sosok yang vokal dalam membela kepentingan rakyat kecil. Ia baru-baru ini menekan Dinas Pendapatan Daerah untuk serius mengawal penurunan tarif BBM kendaraan untuk warga Jakarta.
Semangat perjuangan Brando, menurut Pramono, harus menjadi bahan bakar moral bagi seluruh kader PDIP Jakarta untuk terus bekerja tanpa kenal lelah.
“Kita tidak boleh menyerah. Apa yang dilakukan almarhum Brando menjadi contoh, bagaimana seorang pejuang tetap berdiri sampai detik terakhir hidupnya,” tegasnya.
Sementara itu, para kader PDIP di lokasi tampak larut dalam kesedihan. Banyak di antara mereka yang menitikkan air mata mengingat loyalitas dan militansi Brando selama ini.
Rano Karno, yang berdiri di samping Pramono, juga tampak menundukkan kepala, mengenang sahabat seperjuangannya itu.
Jenazah Brando kemudian dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Keluarga besar PDIP DKI Jakarta berjanji akan memberikan penghormatan terakhir secara maksimal.
Kematian Brando menjadi pukulan berat bagi partai berlambang banteng moncong putih ini, di tengah upaya memperkuat konsolidasi pasca-Pemilu 2024.
Beberapa rekan sejawat menyebut Brando sebagai “pekerja keras yang tidak pernah meminta apa pun untuk dirinya sendiri”.
“Dia selalu menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya. Brando pergi di atas panggung perjuangan, persis seperti hidup yang ia pilih,” kata salah satu kader.
Dengan kepergian Brando, PDIP DKI Jakarta bertekad melanjutkan perjuangan yang telah ia rintis, terutama dalam program-program pengentasan kemiskinan dan keadilan sosial di Ibu Kota.
Hingga berita ini diturunkan, suasana duka masih menyelimuti keluarga besar DPRD DKI Jakarta. (**)