MELHAT INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah akhirnya mengetok palu: libur sekolah untuk Lebaran 2025 akan berlangsung lebih lama dari biasanya. Keputusan ini membuat para siswa bisa menikmati waktu lebih lapang untuk beribadah dan berkumpul bersama keluarga.
Merujuk pada Surat Edaran Bersama (SEB) yang ditandatangani oleh tiga kementerian, liburan sekolah dipastikan akan mencapai total 19 hari.
Libur Lebaran tahun ini dibagi dalam dua gelombang utama. Libur awal Ramadan akan dimulai pada 27 Februari hingga 5 Maret 2025. Sementara libur Idul Fitri akan berlangsung lebih panjang, dari 26 Maret hingga 8 April 2025.
Dengan kebijakan ini, para siswa baru akan kembali masuk sekolah pada 9 April 2025, memberi mereka jeda yang lebih panjang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Menko PMK Pratikno menjelaskan perubahan ini bertujuan untuk memberi ruang lebih luas bagi siswa dalam menjalankan ibadah selama bulan Ramadan serta mengakomodasi kepadatan arus mudik.
“Yang awalnya mulai tanggal 24, kita percepat jadi 21 Maret. Jadi, tanggal 21 Maret itu sudah mulai libur sekolah dan madrasah, nanti masuknya tanggal 9 April,” ujar Pratikno.
Keputusan memperpanjang libur sekolah ini tak sekadar memberikan kenyamanan bagi pelajar. Pemerintah berharap kebijakan ini juga bisa membantu meredakan kepadatan arus mudik dan balik.
Lonjakan penumpang pada puncak mudik Lebaran kerap menjadi momok setiap tahunnya. Dengan jadwal libur yang lebih panjang, diharapkan pergerakan masyarakat lebih tersebar, sehingga perjalanan lebih nyaman dan minim hambatan.
Pemerintah optimis bahwa pengaturan baru ini akan berdampak positif pada kelancaran lalu lintas selama musim mudik.
Rincian Libur Sekolah dan Cuti Bersama
Berikut jadwal lengkap libur sekolah untuk Lebaran 2025:
Libur awal Ramadan: 27 Februari – 5 Maret 2025
Libur Idul Fitri: 26 Maret – 8 April 2025
Masuk sekolah kembali: 9 April 2025
Sementara itu, pemerintah juga telah menetapkan hari libur nasional dan cuti bersama sebagai berikut:
Libur nasional Idul Fitri: 31 Maret & 1 April 2025
Cuti bersama: 2, 3, 4, dan 7 April 2025
Dengan adanya akhir pekan pada 5 dan 6 April, total hari libur yang bisa dinikmati masyarakat hampir mencapai dua minggu penuh.
Selain kebijakan libur sekolah, pemerintah juga menerapkan fleksibilitas kerja bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Surat edaran dari Menpan RB memungkinkan opsi Work From Anywhere (WFA) sebelum dan sesudah Lebaran.
Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho berharap perusahaan swasta juga ikut berkontribusi dalam mengurangi kepadatan arus mudik dengan menerapkan sistem kerja fleksibel.
“Jika banyak perusahaan menerapkannya, dampaknya akan signifikan dalam mengurangi kepadatan arus mudik,” tegas Agus.
Ia mengusulkan beberapa solusi, seperti kerja remote sebelum cuti bersama, pengaturan shift fleksibel, atau cuti bergilir untuk menghindari puncak kepadatan.
Percepatan THR untuk Atur Mudik Lebih Awal
Kebijakan lain yang sedang dipertimbangkan adalah percepatan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) bagi pekerja swasta. Jika THR dibayarkan lebih awal, masyarakat bisa merencanakan perjalanan mudik lebih matang, termasuk membeli tiket lebih awal untuk menghindari lonjakan harga dan kepadatan arus.
“THR lebih cepat akan membantu karyawan mengatur perjalanan lebih baik dan tidak bertumpuk di puncak arus mudik,” tambah Agus.
Dengan kombinasi strategi ini, pemerintah berharap musim mudik Lebaran 2025 bisa berlangsung lebih tertib dan nyaman, tanpa hambatan berarti bagi pemudik maupun pengguna jalan lainnya. (**)
