Intan, seorang Asisten Rumah Tangga (ART) di kawasan elit Sukajadi, Batam, menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh majikan dan rekan sesama ART.
Wajahnya lebam parah—mata bonyok dan bibir membengkak—dan kini ia dirawat intensif di RS Elisabeth Batam Kota.
Video kondisi Intan yang tersebar di media sosial memicu kemarahan publik.
Kasus ini terungkap setelah Intan berhasil mengirim pesan melalui ponsel tetangga kepada Paguyuban Flobamora Batam—komunitas warga asal NTT.
Tim Flobamora langsung mendatangi lokasi, dan mendapati bahwa penganiayaan diduga dilakukan atas perintah majikan, yang bahkan menyuruh ART lain ikut memukuli Intan.
Saat tim tiba, majikan laki-laki sudah kabur, sementara istri majikan dan seorang ART lainnya masih di tempat.
Menurut Yulius, Ketua Tim Flobamora Batam, laporan resmi telah disampaikan ke kepolisian.
Kondisi Intan sangat memprihatinkan, dengan luka memar di banyak bagian tubuh dan trauma mendalam akibat kekerasan yang dialaminya.
Kasus ini kini dalam penyelidikan Satreskrim Polresta Barelang.
Peristiwa ini menyoroti kembali pentingnya perlindungan hukum bagi pekerja rumah tangga, terutama mereka yang bekerja di lingkungan tertutup dan rawan eksploitasi.
Publik mendesak agar aparat menindak tegas pelaku kekerasan dan memberikan perlindungan maksimal bagi korban.
