MELIHAT INDONESIA – Indonesia dikenal memiliki khazanah kuliner yang begitu kaya. Salah satunya gudeg.
Olahan berbahan dasar nangka muda tersebut selama ini identik dengan Kota Jogjakarta, sampai-sampai kota tersebut dijuluki sebagai “Kota Gudeg”.
Padahal, Solo dan Semarang juga mempunyai makanan khas berupa gudeng.
Meski serupa, gudeg Jogja memiliki ciri khas masing-masing.
Untuk memperkaya wawasan kuliner Anda, kami sajikan informasi perbedaan gudeg dari tiga kota tersebut.
Yang pasti semuanya enak. Ada beberapa hal yang membedakan gudeg dari Jogjakarta, Solo, dan Semarang. Inilah perbedaannya:
- Tampilan Warna
Yang paling mencolok saat melihat ketiga gudeg ini, yaitu dari tampilannya. Gudeg Jogja warnanya lebih coklat pekat dibanding dengan gudeg Solo dan gudeg asal Semarang. Warna gudeg Solo dan Semarang tak secoklat gudeg asli Jogja. Warna coklat yang pekat pada gudeg Jogja karena gudeg Jogja menambahkan lebih banyak gula jawa.
- Citarasa
Ciri khas dari gudeg Jogja yang membedakan dengan gudeg lainnya adalah rasanya yang dominan manis. Selain untuk menambah warna coklat yang pekat, penggunaan gula jawa pada gudeg, juga untuk mempengaruhi rasanya sehingga lebih dominan manis.
Untuk menyeimbangkan rasa, ada sambal krecek pedas yang membantu untuk menetralkan rasa.
Berbeda dengan gudeg Jogja, di Solo gudeg justru terasa gurih. Warna coklat gudeg Solo hanya beraal dari rebusan daun jati dan sedikit gula jawa, karena itu gudeg ini sangat cocok untuk yang kurang suka dengan rasa manis.
Untuk gudeg Semarang, rasanya justru lebih dominan pedas, karena juga dilengkapi dengan sambel uleg. Tapi sebagian juga ada yang sudah membuat sambal kreceknya super pedas, jadi gak perlu sambal lagi.
Kalau mau lebih pedas, cukup minta kuah sambal krecek yang lebih banyak.
- Tekstur
Tanpa kuah apapun dan dimasak benar-benar sampai asat kuahnya, gudeg Jogja terlihat yang paling kering. Berbeda dengan gudeg Solo yang masih menyisakan sedikit kuah, atau nyemek.
Sementara itu, gudeg Semarang justru disajikan dengan kuah opor kental yang akan terlihat begitu menggumpal di atas nasi. Inilah yang bikin gudeg Semarang tidak kalah populer untuk diburu pecinta kuliner.
- Komposisi Racikan
Komposisi gudeg dari ketiga kota tersebut tidak jauh berbeda. Terdiri dari gudeg nangka, sambal krecek, telur pindang, dan ayam. Yang membedakan, gudeg Semarang juga dilengkapi dengan ekstra koyor sapi yang lembut, kenyal, dan empuk. Terkadang beberapa penjual juga menyajikan dengan sayuran lain seperti buncis dan kentang.
- Penyajian dan Pengemasan
Penyajian gudeg ini memang unik, kalau makan di tempat maka akan disajikan di atas daun pisang, atau piring yang sudah diberi alas daun pisang. Kalau dibawa pulang, gudeg akan dikemas dalam besek.
Nah, yang paling unik, karena keraton masih aktif di Jogja dan Solo, banyak juga yang menawarkan pengemasan dengan kendil.
Jangan lupa, kalau berkunjung ke tiga kota itu sempatkanlah mencicipi gudegnya. Kira-kira mana yang paling sesuai dengan selera? Silakan sesuaikan dengan keingnan kamu, ya. (*)